Lontar.id – Sebanyak 12 ribu jiwa terisolir di di Kecamatan Walenrang Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, akibat banjir dan longsor di daerah tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, menjelaskan, hujan dengan intensitas tinggi memicu terjadinya luapan Sungai Batusitanduk sehingga menyebabkan banjir bandang di wilayah administrasi Kabupaten Luwu, Minggu (3/10) petang.
Pendataan sementara oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu, banjir bandang dan tanah longsor itu telah berdampak di enam kecamatan yang meliputi Kecamatan Walenrang, Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur, Lemasi dan Lemasi Timur.
Sementara itu, korban terdampak banjir bandang dan tanah longsor ada sebanyak 127 jiwa. Sebanyak 27 warga mengungsi di Kecamatan Walerang Utara dan 100 warga mengungsi di masjid yang berada di Kecamatan Walenrang Timur.
“Selain itu, ada sebanyak 12.000 jiwa terisolir di Kecamatan Walenrang Barat,” tulisnya, Senin, 4 Oktober 2021.
Dia menambahkan, BPBD Kabupaten Luwu juga melaporkan bahwa ada empat orang hilang atas peristiwa tersebut.
Dari keempat orang tersebut, satu telah ditemukan dalam kondisi selamat dan tiga lainnya masih dalam pencarian.
Sementara itu, ada 20 orang yang sebelumnya dirawat secara intensif di Puskesmas Lamasi kini telah kembali ke kediaman masing-masing.
Kerugian materil sementara berupa empat unit rumah rusak berat, dua unit rumah hanyut dan 60 unit rumah terdampak banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) berkisar antara 1-3 meter.
Dalam upaya percepatan penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut, BPBD Kabupaten Luwu telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan bersama-sama tim gabungan membantu warga untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman
Beberapa bantuan logistik dan peralatan juga telah didistribusikan BPBD Kabupaten Luwu kepada para penyintas. Kendati demikian, tenda pengungsi dan logistik lainnya masih menjadi hal yang sangat dibutuhkan.
Abdul Muhari menambahkan, informasi terkait peristiwa banjir bandang dan tanah longsor Kabupaten Luwu sebelumnya telah banyak beredar di tengah masyarakat, baik dalam bentuk video dan informasi lainnya.
Di antara beberapa rekaman video dan informasi tersebut juga muncul kabar yang menyatakan bahwa peristiwa itu telah menyebabkan 28 orang hilang.
Terkait kabar tersebut, BPBD Kabupaten Luwu memastikan bahwa informasi itu adalah tidak benar. Guna menghindari adanya berita yang tidak benar yang dapat menimbulkan keresahan, masyarakat diharapkan dapat memperbarui informasi terkait peristiwa banjir bandang dan tanah longsor dari instansi terkait yang berwenang.
BPBD Kabupaten Luwu juga meminta agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana banjir susulan, mengingat aliran Sungai Batusitanduk masih tertutup pohon dan timbunan tanah di bagian hulu sungai.