Lontar.id – Sebagian hidangan makanan terlihat begitu lezat atau memikat, sehingga Anda merasa harus memfotonya untuk dibagikan di media sosial. Tetapi, jika menurut Anda foto Anda terlihat seperti kebanyakan foto yang diambil orang lain, mungkin sudah waktunya mencoba memotret pada sudut atau gaya penataan yang berbeda.
Berikut ini beberapa saran mengenai komposisi dan gaya penataan untuk membantu Anda mendapatkan bidikan yang berbeda.
Bagi para pecinta fotografi, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah food photography. Apalagi dengan keadaan saat ini yang mengharuskan orang tetap di rumah, semua kegiatan harus dilakukan di rumah. Baik bekerja, belajar maupun beribadah.
Di jaman teknologi informasi saat ini, belajar secara online menjadi hal yang umum dilakukan masyarakat modern. Ditambah dengan pembatasan aktivitas di luar rumah terkait pandemi corona.
Ternyata memotret makanan tidak sesulit yang kita bayangkan kok kita bisa menggunakan beberapa properti sebagai berikut.
1 . Menyiapkan Latar Belakang (Background)
Latar belakang (background) merupakan hal yang utama dalam belajar food photography. Pastikan memilih background simple yang bisa menonjolkan objek tersebut. Misalnya, jika berminat untu kmemotret di meja kayu atau di latar yang bermotif karena sedang di restoran atau sebuah tempat, pastikan latar tersebut bersih tanpa ada makanan atau minuman yang tercecer.
2 . Gunakan peralatan makan yang sederhana yang ada di rumah
Food photography bukan berarti selalu menggunakan peralatan makan porselin yang mewah. Bahkan alat makan sederhana di dapur bisa dijadikan sebagai property foto untuk memberi sentuhan natural.
3 . Pencahayaan
Paparan cahaya yang alami adalah pilihan terbaik untuk memberikan kesan yang alami pula. Usahakan untuk menggunakan sinar matahari, tapi jangan secara langsung karena cahaya matahari langsung bisa menghasilkan bayangan objek yang terlalu terlihat pada derajat tertentu,
Hindari memotret makanan pada lokasi yang terlalu gelap. Sinar lampu di suatu tempat bisa digunakan, tapi tergantung pada kualitas kamera biar nggak menghasilkan noise.
4 . Ide kreatif datang dari mana saja
Makanan sebagai objek foto bisa berasal dari makanan sehari-hari yang bisa kita buat di rumah.
5 . Penyempurnaan (Edit ulang foto )
Sebelum mempublikasikan foto-foto makanan kita, ada baiknya beri dengan sentuhan akhir melalui proses editing dengan filter agar foto tampak lebih menarik.
6 . Cari referensi dari luar
Belajar food photography juga bisa didapatkan dari website, media sosial, buku yang membahas food photography dan lain sebagainya.
Saya berikan beberapa contoh memotret makanan yang saya lakukan pada saat grand opening salah satu resto steak terkemuka di Kota Bandung dan kini membuka outlet di kawasan Cipete Jakarta Selatan Justus Steak House Jakarta,
Mengingat tingginya antusias penikmat steak di Jakarta serta daya beli masyarakat Jakarta maka Justus memilih kota ini sebagai kota kedua dalam ekspansi bisnisnya.
Ada lebih dari 15an pilihan menu daging steak berkelas premium yang bisa Anda dapatkan di Justus Steak House. Beberapa di antaranya adalah Norwegian Salmon Steak 200gr, Aussie Lamb Chop 250gr, US Black Angus Sirloin Steak 200gr, Stroganoff Wagyu MB5+, Back Ribs Wagyu MB5+ 500gr, serta Tenderloin Wagyu MB5+ 200gr.
Menyasar target market family, selain itu Justus Steakhouse memiliki tempat yang nyaman serta instagramebel juga buat para pecinta fotografi makanan tempat ini memiliki tempat yang estetik serta pencahayaan yang naturar jadi bagi para pecinta fotografi makanan akan mendapatkan keuntungan, steak yang berkelas juga hasil foto yang bagus,
dan resto ini juga selalu berusaha konsumen yang datang memiliki kenangan makan bersama keluarga yang berkesan.