Lontar.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara melaporkan kejadian banjir yang terjadi diwilayahnya dan merendam 552 rumah.
Sebanyak 552 unit rumah warga tersebut terendam banjir yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur serta meluapnya Sungai Krueng Keureuto dan Sungai Krueng Pase pada Jumat (12/11) pukul 16.00 WIB.
“Peristiwa banjir ini juga menggenangi 210 hektar sawah, TK Satu Atap, SDN Lhoksukon, SMPN 4 Lhoksukon, Kantor Geucik Desa Kumbang, Kantor Geucik Desa Rayeuk, Kantor Geucik Desa Geulumpang dengan ketinggian air berkisar antara 50-80 sentimeter,” Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan melalui rilis tertulis.
Baca juga: Banjir di Pacitan, Puluhan Warga Terdampak
Adapun empat kecamatan terdampak yakni Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Pirak Timur, Kecamatan Lhoksukon dan Kecamatan Cot Girek.
BPBD Kabupaten Aceh Utara berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk dapat melaporkan secara berkala perkembangan terkait penanganan darurat. Selain itu, pihaknya meminta para petugas piket untuk melakukan monitoring terhadap laporan di tingkat kecamatan se-Kabupaten Aceh Utara melalui komunikasi radio dan pernguatan jaringan komunikasi whatsapp.
Informasi mengenai prakiraan cuaca BMKG, wilayah Aceh hingga tiga hari kedepan (14/11) didominasi cerah dan berawan. Meski begitu, para warga diminta untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi fenomena La Nina. Mengingat La Nina dapat memicu perubahan suhu udara dengan cepat.
Baca juga: Banjir di 12 Kecamatan Kabupaten Sintang, 140.468 Warga Terdampak
Masyarakat hendaknya dapat memeriksa ancaman potensi risiko bencana disekitar melalui InaRISK. Dengan begitu, tindakan mitigasi awal terhadap potensi ancaman bencana dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak terutama korban jiwa.