Lontar.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah memberangkatkan 5 Kepala Keluarga (KK) transmigrasi ke Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah pada pertengahan Desember 2021.
Dilansir laman resmi Pemkot Yogyakarta, Kamis, 30 Desember 2021, semua peserta itu adalah calon transmigran yang keberangkatannya sempat ditunda, karena kebijakan pemerintah pusat tidak memberangkatkan transmigran pada tahun 2020 lantaran pandemi Covid-19.
“Sudah diberangkatkan dan peserta transmigrasi sudah masuk ke rumah masing- masing. Lokasinya di kawasan transmigrasi di Desa Dadahup Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah,” kata Kepala Seksi Penempatan Perluasan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Sunarto, Kamis (30/12/2021).
Dia menyebut 5 KK peserta transmigrasi terdiri dari 16 jiwa karena setiap KK membawa seluruh keluarga inti. Para peserta termotivasi mengikuti program transmigrasi untuk meningkatkan taraf hidup karena tidak memiliki lahan dan pekerjaan tetap.
“Mereka kami motivasi ada peluang transmigrasi sekaligus tantangan untuk mencoba hidup baru di tanah transmigrasi. Rata- rata peserta sudah berkeluarga. Kami uruskan perpindahan penduduk mereka dan perpindahan pendidikan anak- anak mereka dari sekolah asal ke daerah tujuan transmigrasi,” terangnya.
Sunarto menjelaskan peserta transmigrasi mendapatkan 1 unit rumah, lahan seluas 2 hektare untuk diolah, alat- alat pertanian dan jaminan hidup berupa bahan pokok selama 1,5 tahun dari Pemerintah Kabupaten Kapuas.
Termasuk pelatihan- pelatihan pertanian yang disesuaikan dengan kondisi tanah di sana. Sebelum diberangkatkan Pemkot Yogyakarta juga memberikan pelatihan pertanian, perkebunan dan perikanan,
“Kami sudah berikan pembekalan pelatihan- pelatihan. Pemkot Yogyakarta juga memfasilitasi uang saku bagi peserta transmigrasi masing- masing Rp 10 juta per KK. Untuk bulan- bulan pertama tentu belum bisa survive karena perlu penyiapan lahan,” papar Sunarto.
Dia menyatakan Kabupaten Kapuas menjadi salah satu lokasi pemulihan ekonomi nasional, sehingga ada perlakuan berbeda terhadap peserta transmigrasi di sana. Dicontohkan pemerintah pusat memberikan bantuan traktor untuk tiap 5 KK peserta transmigrasi dan bantuan kompor gas bagi setiap KK.
“Harapan kami mereka bisa bertahan dan betah di lokasi transmigrasi. Saat pemberangkatan kami antarkan sampai lokasi transmigrasi ke rumah masing- masing,” imbuhnya.
Lantaran kondisi pandemi Covid-19, pihaknya memastikan sebelum berangkat peserta transmigran asal Kota Yogyakarta dalam kondisi sehat. Para peserta juga menjalani protokol kesehatan tes PCR yang difasilitasi dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY.