Lontar.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dituntut untuk lebih siap dengan segala kemungkinan. Hal itu Berkaca dari pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 saat pandemi Covid-19 terjadi.
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Dukungan Administrasi Bawaslu Ferdinand Eskol Tiar Sirait, dalam apel pagi pertama di Tahun 2022, Senin, 3 Januari 2022.
Dia meminta agar pengawasan tahapan pemilu yang mulai berjalan tahun 2022 ini bisa lebih inovatif.
“Belajar dari hal tersebut, kita (Bawaslu) dituntut untuk lebih siap dengan segala kemungkinan. Dan dituntut lebih inovatif dalam mempersiapkan mekanisme pengawasan dalam tahapan pemilu,” ujar Ferdinand, Senin (3/1/2022).
Selain mekanisme pengawasan inovasi, Ferdinand menambahkan SKPP yang telah dilaksanakan Bawaslu dapat menjadi solusi efektif untuk mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam pengawasan pemilu/pemilihan.
“Tujuan SKPP adalah, terwujudnya partisipatif masyarakat mengawal demokrasi,” terangnya.
Dirinya menambahkan, meskipun tahun 2022 Bawaslu disibukkan dengan transisi pergantian pimpinan, namun jangan sampai mengganggu rencana strategis Bawaslu yang telah disusun.
“Jangan sampai, agenda pergantian pimpinan mengganggu rencana yang telah kita (Bawaslu) susun. Dan harapan kami, bagaimana kita mampu menjadi lembaga yang lebih berintegritas lagi,” tegasnya.