Jakarta, Lontar.id – Mobil Prestasi Muamalat (MPM) mengunjungi sekolah-sekolah terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, Banten. Kunjungan tersebut dalam rangka pemulihan trauma pasca bencana atau trauma healing yang sangat dibutuhkan para korban.
Chief Executive Officer PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Achmad Permana, mengatakan, MPM merupakan perpustakaan keliling yang ditujukan untuk menumbuhkan minat baca anak-anak. Harapannya, kunjungan MPM ke sekolah di Banten dapat membantu memulihkan trauma para siswa melalui pertunjukan dongeng yang interakif dan buku bacaan yang berkualitas. “Pasca bencana tsunami tentunya meninggalkan duka dan trauma kepada para korban, oleh karenanya kami memberikan bantuan yang bersifat psikososial,” katanya.
MPM yang dioperasikan oleh PKPU Human Inisiative menggandeng Kampung Dongeng Indonesia untuk memberikan hiburan edukatif bagi anak-anak sekolah. Mobil prestasi berkeliling selama 4 hari (8-11 Januari 2019) dan mengunjungi 8 titik terdampak bencana di sekitar Pandeglang. Total penerima manfaat kunjungan MPM ini sebanyak 1.417 orang.
Kepala Sekolah SMPN 3 Sumur Pandeglang, Iip Rifai mengatakan, akibat terjangan tsunami lalu banyak fasilitas sekolah yang rusak dan hilang. Oleh karena itu pihaknya berharap dengan hadirnya MPM dapat mengembalikan semangat belajar siswa.
“Terima kasih sebesar-besarnya atas kunjungan perpustakaan keliling Bank Muamalat. Juga kepada PKPU dan Kampung Dongeng. Mudah-mudahan tugas mulia ini mendapat balasan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujarnya.
Sebelumnya, Bank Muamalat bersama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM) sudah lebih dulu menyalurkan bantuan untuk korban tsunami yang dipusatkan di daerah Pandeglang dan Lampung Selatan. Total bantuan yang disalurkan senilai Rp150 juta dalam bentuk bahan sandang dan pangan.
Kedepannya, Bank Muamalat dan BMM berencana akan memberikan bantuan lagi dalam bentuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. Target utamanya adalah para pedagang kecil pinggir pantai yang usahanya terdampak tsunami. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat digunakan sebagai modal awal mereka memulai usaha lagi.
Masa tanggap darurat bencana tsunami Selat Sunda sendiri untuk tingkat Kabupaten Pandeglang telah berakhir pada 5 Januari 2019 lalu. Sedangkan untuk tingkat Provinsi Banten berakhir pada 9 Januari 2019.