Lontar.id – Pemimpin oposisi dari partai buruh, Jeremy Corbyn telah mengklaim para Menteri telah menghabiskan 171.000 Poundsterling atau sekitar 3,1 Miliar Rupiah setiap jam untuk persiapan tanpa kesepakatan soal Brexit.
Dia mengatakan, pemerintah telah “membuang” total £ 1,9 miliar atau 34 Miliar rupiah. Pengeluaran tersebut dianggap setara dengan membayar gaji tahunan 86.000 perawat baru yang memenuhi syarat; 50.000 guru sekolah menengah; atau 49.000 polisi.
Pemimpin Partai Buruh yang memboikot pembicaraan Brexit dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May itu mengatakan, ancaman tanpa kesepakatan bulan Mei itu kosong dan sangat mahal.
“Menghabiskan Miliaran pound yang harus kita keluarkan untuk layanan publik yang vital. Ini adalah upaya sia-sia dan merusak untuk menenangkan sebuah faksi di partainya sendiri ketika dia sekarang perlu menjangkau untuk mengatasi krisis ini,” kata Corbyn dilansir Mirror, Senin (21/1/2019).
Corbyn telah menyerukan agar tidak ada kesepakatan untuk dikesampingkan sebelum ia terlibat dengan Perdana Menteri.
Baca Juga: Bayi Meghan Markle dan Sejarah Baru Kerajaan Inggris
Perdana Menteri Theresa May telah menetapkan Rencana B-nya di tengah-tengah klaim yang meningkat bahwa dia akan terpaksa menunda Brexit. Brexit sendiri adalah Britain Exit (Brexit), yang berarti Inggris raya akan keluar atau melepaskan diri dari uni eropa.
Diketahui, hasil referendum yang berlangsung Kamis 23 Juni 2016 telah memutuskan Inggris Raya keluar dari Uni Eropa. Suara yang memilih keluar menang dengan 52% dibanding 48% suara tetap dalam Uni Eropa. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 71,8% dengan lebih dari 30 juta pemilih memberikan suara.
Untuk memulai proses resmi keluar dari Uni Eropa, maka pemerintah Inggris harus mengaktifkan yang disebut Pasal 50 dari Traktat Lisbon, yang memberi waktu kepada kedua belah pihak waktu selama dua tahun dalam mencapai kesepakatan tentang pemisahan tersebut.
Baca Juga: Melihat Pemandian ‘Hantu’ yang Dulu Jaya di Era Uni Soviet
Perdana Menteri Theresa May sebelumnya mengatakan ingin memulai prosesnya pada akhir Maret 2017, yang berarti Inggris diperkirakan keluar dari UE pada Maret 2019.
Mustahil Brexit Tanpa Kesepakatan Uni Eropa
Theresa May sendiri menganggap sangat mustahil untuk keluar dari uni eropa tanpa suatu kesepakatan kerjasama yang biasa mereka sebut ‘Hard Brexit’.
Pernyataan itu diutarakan May menanggapi surat Jeremy Corbyn. Di mana Pemimpin oposisi partai buruh itu meminta May tak melibatkan Uni Eropa sebagai prasyarat dalam pembicaraan proposal Brexit antara pemerintah-parlemen.
Hal itu disampaikan May setelah draf proposalnya soal rancangan undang-undang Brexit kalah suara lagi di parlemen pada awal pekan lalu.
RUU Brexit rancangan May menginginkan Inggris keluar Uni Eropa dengan cara ‘halus’ atau ‘soft Brexit’, di mana negaranya tetap menjalin hubungan ekonomi sedekat mungkin dengan blok tersebut.
Sementara itu, parlemen dan mayoritas pendukung Brexit ingin Inggris benar-benar keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun.
Akibat kekalahan pemerintah, kesepakatan Brexit kian tidak jelas bahkan di ambang kehancuran. Padahal undang-undang mengenai Inggris keluar dari Uni Eropa harus rampung pada 29 Maret mendatang.
Kekacauan ini membuat oposisi pemerintah mengajukan mosi tidak percaya demi menggulingkan May. May lagi-lagi berhasil lolos setelah mosi tidak percaya kalah suara dalam pemungutan suara pada Rabu (16/1/2019).
Tak lama, May mengajak sejumlah petinggi parlemen dari oposisi untuk bertemu, termasuk Corbyn. Namun, ia “kecewa” karena Corbyn tak menerima tawarannya untuk bertemu dan berdiskusi tentang penyelesaian proposal RUU Brexit.
Baca Juga: Riset Membuktikan, Wanita dengan Alis Tebal Lebih Disukai Pria
May berencana memberi tahu tentang rencananya B. Tetapi yang lain bersikeras dia harus menjaga pilihan untuk berhenti tanpa persetujuan. Juga diklaim kepala stafnya, Gavin Barwell, kepada dua Menteri Kabinet bahwa jika Rencana B gagal, PM mungkin harus menawarkan untuk mundur pada bulan Mei dalam upaya untuk menghasilkan lebih banyak dukungan untuk perjanjiannya.