Tuesday, May 20, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Esai

Terima Kasih Masjid, Anda Sudah Ikhlas Menerima Kami

Oleh Almaliki
30 January 2019
in Esai
Terima Kasih Masjid, Anda Sudah Ikhlas Menerima Kami

Ilustrasi beribadah/pixabay.com

196
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Masjid jadi tempat untuk semua kalangan berlindung. Ia melepaskan seluruh sekat-sekat pembeda tanpa melihat siapa persona yang akan masuk.

Jakarta, Lontar.id – Belum lama ini, masyarakat di Sulawesi Selatan merasakan derita lagi. Hujan deras membuatnya was-was untuk keluar rumah.

Orang-orang seperti Fatimah, merupakan salah satu yang sudah menyiapkan segala persiapan kalau hujan tidak berhenti selama tiga hari.

Setiap tahun belakangan, banjir memang selalu menakuti warga Makassar dan sekitarnya. Entah mengapa pada pertengahan Januari 2019, banjir dahsyat sekali datang ke beberapa kabupaten/kota di Sulsel.

Fatimah seperti biasa membereskan barang-barangnya di lantai dasar. Ia bersih-bersih sekalian mengangkat barang yang rentan rusak jika terkena banjir.

Ada banyak barang di lantai dasar rumahnya, seperti sepeda, rak buku, televisi, karpet, dan baju-baju. Rumahnya di Kampung Baru, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala.

Baca juga: Secuil Pelajaran yang Bisa Diambil dari Banjir Sulsel

“Iya. Kalau sudah hujan tiga hari dan tidak berhenti, kami sekeluarga itu was-was dan bersiap untuk menerima banjir.”

Banjir di sekitar rumahnya terjadi bukan melulu karena intensitas hujan. Percepatan pembangunan juga menjadi satu dari sekian sebab. Rumah Fatimah dikelilingi bangunan megah yang terhalang tembok besar.

Di sekeliling rumah Fatimah, kompleks terbangun dan ditinggikan daerahnya. Kampung Baru adalah salah satu tempat yang rendah di Makassar.

Masih ada bekas sawah di sana, di sekitar rumah Fatimah. Beberapa sudah jadi sawah gagal, beberapa yang lain masih ditanami padi. Sawah gagal itu, kalau bukan musim hujan. jadi tempat makan sapi tiap sore.

Parit yang berhadapan depan rumah Fatimah, diperbesar dan dilebari. Parit itu bisa menampung banyak debit air yang dikirim dari kompleks sekelilingnya.

Akhirnya, air meluap jika hujan tak henti-hentinya datang. Bermacam sampah mengambang. Begitu siklusnya, dan tahun inilah yang terparah.

“Biasanya itu, pada November dan Desember sudah banjir. Ini, mundur ke Januari. Air sudah memenuhi ruangan lantai dasar. Orang dewasa sudah tenggelam.”

Akhirnya, warga Kampung Baru memilih mengungsi. Meski begitu, tidak semua tetangga Fatimah memilih meninggalkan rumahnya. Rumah yang tinggi tempatnya, tetap ditinggali.

Baca juga: Sisi Lain dari Banjir di Makassar dan Gowa

Puluhan KK domisili Kampung Baru akhirnya memilih mengungsi. Mereka ada yang ke rumah keluarga jauhnya, ada yang mengungsi di masjid.

Masjid jadi tempat menampung para warga yang terkena banjir. Mau itu puluhan atau ratusan. Masjid jadi tempat teduh yang paling baik untuk melindungi para korban.

Fatimah bilang, mereka dan keluarganya ditampung di masjid kompleks yang mengelilingi rumahnya itu. Tidak hanya keluarganya, tetangga yang berbeda agam juga ditampung.

Kejadian ini menyodok nurani saya. Tempat yang sepi itu, akhirnya bisa penuh, tapi bukan untuk orang yang beribadah. Melainkan orang yang terdampak musibah air bah.

Masjid seakan-akan tak pernah menolak siapa saja yang mau masuk ke dalamnya. Sebab, keadaan genting dan suasana mencekam sedang menggelimuni tubuh dan sanubari setiap mereka yang terdampak musibah.

“Iya, ada tetangga non muslim yang juga mengungsi di masjid. Tidak ada masalah, yang penting ada tempat mengungsi dulu. Semuanya sudah disetujui, kok,” tandas Fatimah.

Tragedi Lain

Dalam tragedi lain, di Amerika tepatnya di Houston, pada 31 Agustus 2017, pernah pula terjadi banjir. Banyak jalan raya dan permukiman di dekat bendungan dan waduk, digenangi air.

Hal itu membuat ribuan korban banjir akhirnya perlu tempat untuk mengungsi. Atas nama kemanusiaan, pengurus masjid membuka pintu lebar-lebar bagi mereka yang menjadi korban banjir untuk mengungsi dan menampung sumbangan lainnya.

Al Azaat, remaja berusia 19 tahun dari Arab Saudi, memilih menghabiskan waktunya selama banjir di Islamic Society of Greater Houston, dilansir dari voaindonesia.

Ia baru empat bulan berada di Houston. Al Azaat dan keluarganya terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka di Houston Barat. Selain Azzat, anak-anak sibuk dengan mainan yang disumbangkan masjid.

Uniknya, beberapa relawan yang berasal dari bagian barat Houston yang tidak mengalami kerusakan akibat banjir, datang ke masjid untuk menyampaikan sumbangan, seperti seprai dan selimut, juga mainan anak. Sebagian dari mereka, mengaku, pertama kali memasuki masjid.

“Orang-orang dari berbagai agama datang membantu, semata-mata karena kemanusiaan,” jelas pengungsi lainnya, Iyas Choudry.

***

Kejadian ini jadi menyadarkan saya. Boro-boro mau ribut tentang agama kalau kita tidak diganggu dan diusik. Masjid saja dengan senang hati menampung tetangga Fatimah.

Jika masjid itu manusia, barangkali, ia bisa ikhlas, kalau ia baru didatangi dengan orang-orang yang ramai ketika musibah menimpa. Ketika suasana sudah kondusif, ia dilupakan lagi, dan diingat saat Jumatan dan hari besar saja.

Share80Tweet49Share19SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Usai Ahmad Dhani Ditahan, Giliran Rocky Gerung Dipanggil Polisi

Next Post

RUU Musik, Rocky Gerung, dan Pura-pura Demokrasi

Related Posts

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target
Esai

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target

by Dumaz Artadi
3 February 2021

Lontar.id - Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU) untuk jenazah pasien positif Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, tidak sesuai target yang...

Read more
Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

21 April 2020
Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

9 February 2020

Gugatan Terhadap Penggunaan Istilah Animisme untuk Menyebut Kepercayaan Nenek Moyang

6 February 2020
Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

4 February 2020
YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

29 January 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In