El Clasico yang baru saja berakhir memberi secercah harapan pada dua anak muda. Dari Madrid ada Vinicius, di Barcelona ada Malcom.
Lontar.id – Perjuangan Barcelona dalam helatan Copa del Rey pada Lig 1 membuahkan hasil. Setidaknya mereka mampu menahan imbang Real Madrid yang lebih dulu mengagetkan publik Camp Nou lewat gol Lucas Vasquez dari kerja sama Karim Benzema-Vinicius.
Didasari catatan pertandingan, malah Madrid yang tampil agresif duluan di kandang Barcelona. Si Putih membuat delapan attempts, meski hanya dua yang mengarah ke gawang, sementara Barca cuma tujuh attempts dengan tiga on target.
Jelas ini sebuah kabar buruk yang mesti diterima oleh Barcelona. Alasannya, cukup sulit untuk mengemas kemenangan dan memastikan mereka lolos di Santiago Bernabeu pada 28 Februari mendatang.
Di kandangnya nanti, Madrid toh harus bertahan saja untuk memastikan dirinya melaju ke final. Cukup bermaintanpa kemasukan gol, anak asuh Scolari sudah bisa berjingkrak di kandangnya sembari menatap laga akhir CdR.
Namun, tunggu dulu. Nama Messi dan Dembele kemungkinan hadir pada 28 Februari mendatang, dan bermain lebih awal. Dua pemain ini diharapkan tuahnya untuk mengobrak-abrik pertahahan Madrid nantinya.
Meski begitu, jika Dembele tidak hadir, setidaknya sudah ada pengganti yang masih akan dipoles lebih mentereng lagi. Malcom namanya.
Permainannya saat melawan Madrid cukup merepotkan barisan belakangan Los Merengues. Beberapa kali kerja samanya baik dengan Coutinho dan Suarez, mampu membuat lini pertahanan Madrid ketar-ketir.
Bahkan media di Madrid yakni Marca juga menyebut, kalau Malcom sangat baik. Untuk itu, Marca memberi skor bagi para pemain Barcelona usai pertandingan.
Dalam laman Marca, Malcom meraih angka 176. Artinya, ada 176 kepala yang memilihnya. Alasannya, ia dianggap sangat baik saat menyerang, mengumpan, dan mencetak gol.
Berkali-kali pula bek Madrid membuatnya terjungkir dan menempel ketat pemain asal Spanyol itu. Tanpa perlu pikir panjang, Malcom benar-benar menjadi penentu dan jadi momok yang perlu diwaspadai oleh tim selain Madrid nantinya.
Kini ia berhasil membuat publik Catalan percaya, kalau kedatanganyya ke Barca memang untuk meraih sukses. Apalagi kabar yang berembus kalau ia akan dilego ke Cina, berkali-kali dimentahkan olehnya. Ia tak ada niat sedikit pun untuk pergi.
Lalu, mari melihat pemain muda Madrid yang punya andil besar dalam pertandingan dini hari tadi. Vinicus Junior. Malcom dan Vinicius sama-sama dari Brazil.
Baru 18 tahun, ia sudah bikin puyeng Barcelona. Gerakannya, penempatan posisi, kecepatan, akselerasi, dan kerja sama tim, sudah ia tunjukkan dengan nilai positif saat El Clasico, bahkan pertandingan-pertandingan sebelumnya.
Vinicius tercatat menjadi yang paling sering menembak ke gawang Barcelona, yakni empat kali. Selain itu, ia menghasilkan dua umpan kunci, dan tentu saja berlari. Lagi dan lagi.
Modal awal sudah ia punya, bahkan didukung dengan rekomendasi Pelatih Madrid, Santiago Solari, yang terus menerus memberinya tempat layak di tim utama.
Kata Solari, ia tak terkejut dan yakin kalau Vinicius akan bersinar terang di Madrid. “Vinicius bermain bagus dalam debutnya di El Clasico? Saya sama sekali tak terkejut, karena sudah paham benar kualitasnya sejak dia datang ke Madrid,” tutur Solari, seperti dikutip Marca.
“Vinicius masih berusia 18 tahun dan bisa bermain segemilang itu dalam partai besar seperti ini. Jelas orang-orang terkejut, karena hal-hal macam itu tidak sering terjadi.
“Vinicius dengan bantuan banyak pemain hebat di tim ini, membuatnya memiliki segala hal yang diperlukan untuk terus berkembang,” pungkasnya.