Sunday, June 8, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home News

Hari Prabangsa Nasional Terbanyak Dibicarakan di Twitter

Oleh Almaliki
9 February 2019
in News
Hari Prabangsa Nasional Terbanyak Dibicarakan di Twitter
117
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Lontar.id – Sabtu 9 Februari yang merupakan Hari Pers Nasional, gaungnya menciut di media sosial. Selain karena dunia jurnalisme Indonesia sedang gonjang-ganjing, perayaan itu juga diganti namanya secara berama-ramai.

Salah satunya oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) se-Jawa Timur bersama KontraS Surabaya. Mereka semua mengganti nama Hari Pers Nasional menjadi Hari Prabangsa Nasional (HPN).

Alasannya karena terpidana pembunuh jurnalis Radar Bali (Jawa Pos Group) AA Gde Bagus Narendra Prabangsa, I Nyoman Susrama, diberi remisi oleh Presiden Joko Widodo dari seumur hidup menjadi penjara sementara 20 tahun.

Makanya, dalam puncak perayaan Dirgahayu yang ke-73 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Surabaya yang didatangi Presiden Jokowi, malah membuat sejumlah aktivis dan pers mahasiswa mendesak Jokowi segera mencabut Susrama.

Desakan ini menyusul pernyataan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM bahwa draft Keppres pencabutan remisi sudah sampai ke meja Mensesneg dan menunggu tanda tangan presiden.

Sebelumnya, terbitnya remisi Susrama sebagaimana tertuang dalam Keppres No 29 Tahun 2018, diakui Dirjen PAS ada kekeliruan. Yaitu luput mempertimbangkan aspek rasa keadilan, apalagi konteks kepentingan kemerdekaan pers pada kasus pembunuhan Prabangsa tersebut.

Apalagi, Susrama sampai saat ini tidak pernah mengakui sebagai otak dan pembunuh jurnalis Prabangsa. Pemberian remisi ini tidak transparan.

Sejak Keppres remisi Susrama mencuat pada 23 Januari 2019, gelombang penolakan dan protes terus bergulir sepanjang dua pekan terakhir.

AJI di 30 kota bersama elemen jurnalis menggelar aksi unjuk rasa. Disusul sepanjang pekan terakhir sebanyak 38 AJI kota bersama koalisi masyarakat sipil, jaringan LBH Pers, YLBHI, dan elemen masyarakat lainnya, menuliskan surat keberatan atas remisi itu.

Dukungan publik juga muncul melalui tanda tangan petisi online di change.org yang hingga Jumat 8 Februari 2019, telah menembus 48 ribu lebih dukungan.

Petisi bersama surat keberatan tersebut pada Jumat 8 Februari kemarin telah diserahkan ke pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM.

“Besarnya partisipasi publik dalam masalah ini, menunjukkan ada keadilan masyarakat yang tercederai. Artinya, tidak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk tidak mencabut remisi bagi Susrama. Tentu kami menuntut sikap politik Presiden Joko Widodo untuk menegakkan keadilan,” ujar Miftah Faridl, Ketua AJI Surabaya dalam siaran persnya.

“Kami turun ke jalan, bukan hanya menuntut keadilan bagi Prabangsa, tetapi juga terhadap delapan kasus pembunuhan jurnalis yang tak pernah diungkap. Ketika negara tidak bisa melindungi nyawa jurnalis saat menjalanjan tugasnya, setidaknya negara harus hadir menjamin penegakan hukum,” tambah Miftah.

Satuan aksi yang turun ke jalan yang membawa misi Hari Prabangsa Nasional membentangkan spanduk raksasa sepanjang 10 meter bertuliskan CABUT REMISI PEMBUNUH JURNALIS sebagai bentuk protes, sekaligus panjangnya perjuangan menghadirkan keadiln bagi jurnalis Prabangsa.

Tak hanya membentangkan spanduk, satuan aksi juga membuat tiga tuntutan pada pemerintah:

  1. Segera cabut remisi I Nyoman Susrama, dalang dari pembunuhan secara sadis AA Gde Bagus Prabangsa. Karena pemberian remisi telah mengusik rasa keadilan bagi keluarga korban dan insan pers.
  2. AJI menolak segala bentuk ancaman terhadap kemerdekaan pers dan kekerasan terhadap jurnalis.
  3. Hentikan praktik umpunitas dengan mengungkap kasus pembunuhan dan kekerasan terhadap jurnalis.

Share47Tweet29Share12SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kritik Ahmad Dhani Adalah Kontrol Sosial, Bukan Ujaran Kebencian

Next Post

Setelah Remisi Susrama Dicabut, Quo Vadis Jurnalisme?

Related Posts

Kerumunan warga Lisbon memenuhi jalanan setelah terpaksa meninggalkan stasiun Metro akibat listrik padam.
Internasional

Eropa Terguncang: Pemadaman Listrik Massal Luluhlantakkan Spanyol dan Portugal

by N. Halim
28 April 2025

Senin yang kelam melanda Eropa Barat. Dalam hitungan detik, jutaan penduduk Spanyol dan Portugal terseret ke dalam kegelapan total setelah...

Read more
Ketua KIP Pusat Mundur dari Posisi Ketua Umum Ika Usakti

Ketua KIP Pusat Mundur dari Posisi Ketua Umum Ika Usakti

8 July 2022
Wapres TInjau Gedung Sarinah

Wapres TInjau Gedung Sarinah

28 June 2022
Ma’ruf Amin Sebut Pisang Buah Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Indonesia

Ma’ruf Amin Sebut Pisang Buah Paling Banyak Dikonsumsi Masyarakat Indonesia

31 March 2022
Perluas Pasar UMKM dan Hasil Pertanian dengan Digitalisasi di Pedesaan

Perluas Pasar UMKM dan Hasil Pertanian dengan Digitalisasi di Pedesaan

29 March 2022
Selama Libur Natal 2021 Jumlah Penumpang Kereta Rata-Rata 48.878 per Hari

Catat Tanggalnya, KAI Beri Potongan Harga Tiket Kereta hingga 60 Persen

26 March 2022
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In