Bengkulu, Lontar.id – Masjid bukan hanya sebagai sarana untuk ibadah saja melainkan juga tempat untuk mendorong ekonomi umat. Untuk menjalankan peran tersebut, generasi muda perlu banyak ikut terlibat.
“(Generasi muda) tidak hanya datang beribadah tapi juga memakmurkan umat dengan kegiatan yang bermanfaat,” ujar Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla dalam sambutannya saat peninjauan ke Masjid Raya Baitul Izzah, Padang Harapan, Kota Bengkulu, Minggu (17/2/2019).
Lebih jauh Wapres yang juga Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menjelaskan bahwa ada 10 program utama DMI, salah satunya memperbaiki tatanan Masjid. Contohnya tatanan suara karena 80 persen kegiatan yang dilakukan di dalam Masjid adalah mendengarkan, ibadahnya 10 persen, dan doanya 10 persen.
“Kalau begini konstruksinya menyerap suara tetapi tata letaknya tidak begini, harus satu arah. Untungnya tempat ini terbuka kalau tertutup mengaung,” terangnya.
Wapres pun mengakui bahwa ia sangat menyenangi Masjid dengan konstruksi terbuka seperti Masjid Raya Baitul Izzah.
Usai memberikan motivasi pada anak-anak muda Masjid Raya ini, Wapres memberikan kesempatan untuk tanya jawab. Dalam sesi tanya jawab ini, terdapat 5 anak muda yang langsung mengajukan pertanyaan kepada Wapres.
Setelah 30 menit di Masjid Raya Baitul Izzah, Wapres melanjutkan kegiatannya meninjau PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II di jalan Yos Sudarso, Pulau Baai, Bengkulu.
Disini, Wapres menerima paparan dari Direktur Operasi Pelindo II, Prasetyadi, mengenai rencana pengembangan pelabuhan Bengkulu. Rencana pengembangan ini termasuk kawasan Ekonomi Khusus di atas lahan seluas 408 Ha.
“Alhamdulillah sudah ada potensi dalam penataan yang lebih baik lagi,” ujar Wapres usai mendengar paparan dari Prasetyadi.
Tampak Hadir mendampingi Wapres dalam peninjauan, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Kepala Sekretariat Wapres Mohamad Oemar, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Bambang Widianto, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah Syahrul Udjud, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin dan Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia M. Natsir Zubaidi.