Jakarta, Lontar.id – Wakil Satgas Anti Mafia Sepak Bola, Brigjen Pol Krisnha Murti menyebut ada tiga klub Liga 1 yang paling anti memberikan gratifikasi terhadap wasit. Ketiganya adalah Persib Bandung, PSM Makassar, dan Persipura Jayapura.
Baca Juga: Perkembangan Kasus Pengaturan Skor dan Mutilasi WNI
Melalui laman instagramnya, Krisnha Murti mengatakan, menurut pengakuan salah satu wasit yang diperiksa, khusus untuk tahun 2018 kemarin, Persib merupakan klub yang sama sekali tidak mau memberi apapun ke wasit.
“Menurut salah satu wasit yang diperiksa: “Untuk Khusus Tahun 2018 Kemarin, Klub ini termasuk salah satu yang sama sekali tidak mau kasih apapun ke wasit. Wasit ditanya kenapa cuma sebut tahun 2018? Dia bingung jawab nya. Setidaknya, klub ini mau berubah,” tulis Krisnha Murti melalu instagram resminya, @krisnhamurti_bd91 seperti dilihat, Kamis (21/2/2019).
Selain Persib, Krisnha Murti juga menyebut satu klub yang paling pelit terhadap wasit. Dia adalah Runner-up Liga 1 musim 2018 lalu, PSM Makassar. Itu berdasarkan pengakuan para wasit-wasit yang telah diperiksa oleh satgas anti mafia bola.
“Menurut info para wasit2 yang diperiksa:
Klub ini adalah salah satu klub yang tidak pernah kasih “sesuatu” ke perangkat pertandingan. Kata mereka ini adalah “klub pelit ke wasit”. Tapi sejarah akan selalu membuktikan: Bahwa Kejujuran adalah pemenang sejati.. Pertahankan Ewako. #kmupdates (ini hanya salah satu klub, artinya ada yg lain yg juga spt ini) @psm_makassar,” tulis Krisnha Murti.
Sembari mengupload logo PSM serta pemain Persib dan Persipura Jayapura, Krisnha Murti mengungkapkan sikap fair play para klub tersebut. Itu berdasarkan pengakuan beberapa wasit yang diperiksa pihaknya.
“Persipura. Menurut salah satu wasit yang diperiksa: Klub ini juga merupakan salah satu klub yang “Pelit tidak pernah kasih wasit”.
Pertahankan terus Pace Pace Jayapura.. #kmupdates,” tulis Krisnha Murti.
Usai Periksa Aktor Intelektual
Satgas anti mafia bola telah melakukan penggeledahan dan pemeriksaan. (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, satgas anti mafia bola secara resmi meningkatkan proses penyidikan yang dilakukan atas penetapan 3 tersangka sebelumnya yang berinisial M, MM alias MUS dan AG.
Ketiga tersangka tersebut terkait dengan masalah kasus pengerusakan, kemudian pencurian Barang Bukti (BB) di lokasi atau tempat yang menjadi sasaran penggeledahan dan penyitaan Satgas Anti Mafia Bola.
“Satgas Anti Mafia Bola menemukan ada tersangka baru lagi. 3 tersangka ini adalah sebagai pelaku. 3 pelaku itu memiliki aktor intelektual. Aktor intelektual itulah dalam pemeriksaan satgas menemukan saudara J (Joko Driyono) atau Jokdri sudah ditetapkan sebagai tersangka dari hasil gelar perkara,” kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/2/2019)
Satgas Anti Mafia Bola juga telah menetapkan Plt Ketum PSSI, Joko Driyono sebagai tersangka. Joko Driyono disebut polisi sebagai aktor intelektual yang mengutus tiga pelaku sebelumnya merusak barang bukti.
Baca Juga: Tampilan Joko Driyono di Pemeriksaaan Perdana Sebagai Tersangka
Jokdri telah menghadiri pemeriksaan perdana di Polda Metro Jaya, Senin (18/2/2019) lalu.