Jakarta, Lontar.id – Musik Rock di Kota Makassar telah berkembang sejak awal Tahun 80-an. Ada dua grup musik yang punya nama besar kala itu, yakni Prutul dan Nois Band. Hal inilah yang diceritakan salah satu musisi Rock Makassar, Nuske. Nama lengkapnya adalah Yunus Manoppo. Nuske sendiri merupakan nama panggungnya dan melekat hingga kini.
“Prutul dan Nois band. Band Rock itu cukup terkenal di Makassar Tahun 80-an. Bahkan Prutul sempat ikut festival di Bandung, mereka dapat juara juga,” kata Nuske saat berbincang dengan Reporter Lontar.id di Warkop Phoenam, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Nuske saat itu merupakan vokalis band Alfuru, yang diambil dari nama laut di Provinsi Maluku. Ia berkisah, peminat musik Rock di Makassar Tahun 80-an masih berpusat pada kalangan menengah ke atas. Ia mengaku mulai bermusik sejak Tahun 1980-1992. Nuske juga banyak mengikuti festival band di makassar, namun nama Prutul kala itu disebutnya lebih dikenal.
Baca Juga: Bandwidth Satelit Nusantara Cocok untuk Masyarakat Pedesaan
Prutul sendiri merupakan akronim dari Pura-pura Tuli. Salah satu Anggota Personil band Prutul saat itu merupakan anak Mantan Wali Kota yang memimpin Makassar Tahun 1983-1988, Jancy Raib.
“Personil Prutul anak Mantan Wali Kota, Jancy Raib, namanya Ersam,” ujar Nuske.
Panggung Band Rock di Rotterdam
Nuske mengatakan, ada beberepa lokasi yang rutin menjadi panggung band Rock anak muda Makassar 80-an.
Baca Juga: Memaknai Siri’ Lewat Pujian Krisnha Murti Terhadap PSM
Salah satunya di Benteng Rotterdam. Selain itu, kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), dan Universitas 45 (Unibos).
“Waktu itu tempat-tempat mainnya band muda, dalam Benteng Rotterdam. Di kampus Unhas Tamalanrea, Universitas 45 Andi Sose,” ujarnya.
Karena memilih musik sebagai jalan hidupnya, Nuske juga beradaptasi dengan banyak genre musik.
Baca Juga: Ribut-ribut Camat di Makassar, Prinsipil atau Politis?
Ia mengaku saat itu juga banyak menerima panggilan tampil di acara Pernikahan.
“Nampil di Kawinan sampai daerah, Soppeng Bone, sampai Polewali,” katanya.
Selain itu, Nuske juga sering tampil di dari kapal ke kapal. Hingga kariernya sempat menanjak saat menerima undangan tampil di Hotel Indonesia (HI) bersama bandnya, Alfuru.
“Sempat manggung, main elekton di HI,” ujarnya.
Nuske mengaku sejak saat itu dia mulai menetap di Ibu Kota, Jakarta. Hingga kini dirinya juga tetap menjadikan musik sebagai bagian dari hidupnya. Lokasi berkumpulnya adalah di Warung Apresiasi (Wapres) Bulungan. Wapres Bulungan merupakan salah satu lokasi manggung dan tempat berkumpulnya komunitas seniman dan musisi di Jakarta.
“Masih sering sekali-sekali manggung. Masih sering ke Wapres Bulungan,” katanya.
Penulis: Ghazali