Lontar.id– Ternyata memetakan secara langsung batas wilayah Malaysia-Indonesia memang sangat sulit. Menemukan satu patok penanda batas wilayah saja butuh waktu 42 tahun. Lama betul.
Ikhtiar Pasukan TNI dari Yonif Raider 613/Raja Alam akhirnya membuahkan hasil. Mereka sukses menemukan patok batas wilayah ke-371 Malaysia-Indonesia.
Patok itu dilaporkan ditemukan pada Kamis, 28 Februari 2019 lalu. Tepatnya di kecamatan Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara. Kenapa bisa lama? Ya, karena untuk menelusuri batas wilayah memang harus melewati hutan belantara. Mayoritas perbatasan Indonesia Malaysia, di Pulau Kalimantan memang masih sangat sulit diakses. Butuh perjuangan.
“Patroli patok perbatasan itu, dimulai dari awal bulan Februari, sampai akhir bulan kemarin. Mulai dari patok C700 hingga patok C482, dengan medan yang cukup sulit, dan cuaca ekstrem,” kata Komandan Satgas Pamtas Yonif Raider 613/Raja Alam Letkol Infanteri Fardin Wardhana dalam keterangan tertulisnya.
Fardin menerangkan, penelusuran patok ke-371 itu memang belum pernah dicek sejak tahun 1977 silam. “Sejak tahun 1977 itu, belum pernah terpatroli, dipantau dan diawasi. Jadi sudah 42 tahun patok di area blank post area itu, hampir tidak terjamah manusia,” ujar Fardin.
Fardin mengapresiasi, sekaligus mengungkap rasa hormat sekaligus bangga, atas keberanian para prajurit yang melaksanakan patroli patok batas, di wilayah blank post area.
“Setapak demi setapak kaki prajurit dapat menembus wilayah yang selama hampir 42 tahun tidak dipatroli, meski dengan menggunakan helikopter. Sebab, medannya relatif tertutup kabut sepanjang hari,” tambahnya.
Dijelaskan Fardin, perjalanan yang ditempuh pasukannya dalam operasi itu, mencapai kurang lebih 80 kilometer pulang pergi, dengan ketinggian medan antara 1.200-1.997 meter di atas permukaan laut, dengan suhu berkisar 7-13 derajat Celcius pada malam hari, dan 18-23 derajat Celcius pada siang hari. Hingga akhirnya, berhasil menemukan 371 patok.
“Umumnya patok perbatasan tersebut masih bagus. Cuma, ada beberapa yang miring dan tertimbun baik tanah karena longsor maupun reruntuhan kayu,” terangnya lagi.
Masih menurut Fardin, semua patok kini telah dipastikan keberadaannya, dibersihkan dan diberi tanda oleh tim. Diharapkan, misi itu dapat menjadi acuan dan semangat untuk Satgas berikutnya, dapat memantau dan mengawasi patok di perbatasan RI-Malaysia, guna menjaga kedaulatan wilayah NKRI.