Makan daging anjing dengan sayur kol. Kutipan lirik lagu itu masih mending dari apa yang menimpa di Venezula kini. Tanpa ada sayuran seperti kol, orang-orang di sana terpaksa makan daging anjing.
Lontar.id – Hewan liar lainnya, seperti kucing hingga kadal menjadi salah satu opsi terbaik untuk pengganjal perut. Nancy Fossi, seorang aktivis hewan di asosiasi Prodefensa di Puerto La Cruz, Venezuela, seperti dikutip dari Euronews, menuturkan, bagaimana daging dari hewan liar itu diperjualbelikan.
“Saya telah melihat bagaimana orang menjual daging anjing di pinggiran pasar kota,” ujar Nancy Fossi.
Pemandangan yang sangat memiriskan ini dinilai Nancy merupakan dampak dari runtuhnya perekonomian di Venezuela. Nancy pun berkisah bagaimana dia menyaksikan langsung beberapa penjual daging memajang kepala dan potongan daging anjing lainnya.
Baca Juga: Jasad Jamal Khashoggi Dibakar di Oven Besar
“Tempat lain menjualnya tetapi mereka tidak mengatakan itu daging anjing. Banyak orang membeli daging ini karena harganya murah tetapi mereka tidak tahu asalnya,” katanya. Sebelumnya, warga Venezuela juga terekam kamera tengah mengais makanan dari tumpukan sampah.
Kenapa Venezulea bisa terpuruk? Venezuela merupakan negara penghasil minyak. Bahkan, 95 persen pemasukan Venezuela berasal dari ekspor minyak. Mantan Presiden Venezulea, Hugo Chavez menilai kondisi Venezuela akan stabil. Pendapatan dari minyak sangat diandalkan.
Baca Juga: Investasi 10 Juta Pil Sabu Senilai Rp188 Miliar Disita di Myanmar
Kedaulatan dari sektor pangan pun diabaikan. Hal itulah kelak yang membawa Venezulea dalam jurang kebinasaan. Di era kepemimpinan Maduro harga minyak dunia turun drastis. Penghasilan Venezuela juga turun drastis. Kas pemerintahan menjadi kosong bahkan defisit.
Inflasi pun kian tak terkendali dan membuat harga barang naik hingga seribu persen. Inflasi akut yang melanda negeri itu membuat mata uang bolivar nyaris tak ada nilainya. Bayangkan untuk satu dollar AS setara dengan 6,3 juta bolivar.