Lontar.id – Sebentar lagi laga sengit Leg 2 Babak 16 Besar Liga Champions 2018-2019 antara Real Madrid vs Ajax Amsterdam, akan tersaji di Stadion Santiago Bernabeu pada Rabu (6/3/2019) dini hari pukul 03.00 WIB.
Real Madrid selangkah lagi bisa masuk delapan besar. Skuat asuhan Santiago Solari ini tinggal main bertahan saja dan berusaha untuk bermain imbang, maka kans Ajax sudah jelas tertutup.
Jika menilik dari kans Madrid untuk memenangkan pertandingan, tentu saja, di atas kertas, Los Blancos lebih hebat dari Ajax dalam permainan kolektivitas dan pengemasan kemenangan selama mereka berjumpa.
Statistik menunjukkan, tim yang menang 2-1 pada laga away pada leg 1, punya catatan 100 persen lolos ke fase berikutnya. Intinya, selama beberapa kesempatan, Real Madrid punya mental yang baik dalam keadaan terjepit dan kesulitan demi mendapatkan tiket lolos ke babak selanjutnya.
Selain itu, Real Madrid juga memiliki catatan dominan terhadap Ajax. Mereka mengalahkan Ajax pada tujuh pertandingan terakhir di seluruh kompetsi, dengan mencetak 22 gol dan tiga kebobolan.
Namun, yang perlu diperhatikan Madrid adalah Ajax datang ke kandangnya dengan semangat tempur lebih besar daripada sebelumnya. Mereka sudah membuktikan, kalau pertahanan Madrid bisa ditembus dengan mudah.
Ada dua gol yang disarangkan anak asuh Erik ten Hag pada Leg 1. Ini menjadi catatan penting, kalau Madrid tidak bagus-bagus amat sekarang. Apalagi, mereka sudah kehilangan magis selepas Cristiano Ronaldo angkat kaki dari Si Putih.
Jika berbicara kelas, Madrid lebih diuntungkan dalam laga awalnya. Ia diharap bisa menang dengan mudah di kandang Ajax beberapa waktu yang lalu. Namun, kenyataannya, mereka hanya bisa menyarangkan dua gol di gawang Ajax, itu pun dengan kesulitan.
Sekarang Ajax haruslah benar memanfaatkan kelelahan pemain Madrid yang belum seminggu ini memaksanya bermain padat. Tidak cukup sepekan, mereka dua kali melawan Barcelona dan laga itu benar-benar penting.
Kenyataan inilah yang tentu saja membuat pemain Madrid kelelahan dan bukan tidak mungkin, stamina pemain inti mereka belum kembali utuh seperti biasanya.
Jalan keluar baginya paling tidak adalah rotasi besar-besaran agar tidak terlalu jauh mengambil risiko memainkan pemain yang sama saat melawan Barcelona.
Hal kedua yang patut dipelajari dan dimanfaatkan Ajax adalah, bagaimana cara mereka menyerang mental para pemain Madrid dan membuatnya frustrasi. Toh, kalah berturut-turut dari Barcelona membuat Madrid pusing tujuh keliling.
Apakah itu melibatkan pertarungan dalam lapangan saja? Tentu saja tidak. Pernyataan menyindiri dari Erik ten Hag, seperti menyayat hati Madrid beserta seluruh manajemennya. Secara tersirat, ia merendahkan klub yang musim lalu perkasa bersama Zidane itu.
“Real Madrid tahu bahwa jika mereka ingin memenangi sesuatu musim ini, Liga Champions jadi satu-satunya target realistis yang tersisa,” ujar Ten Hag dari laman resmi UEFA.
“Hal itu mungkin akan memberi mereka mental spesial di lapangan pada laga nanti.”
“Tetapi hal itu tak mempengaruhi kami, kami masih bisa meraih tiga gelar musim ini,” tutur sang pelatih.
Asal tahu saja, Solari sekarang berada dalam fase di ujung tanduk, setelah kekalahan dari seteru abadi Madrid itu. Ia terancam diganti kalau memberikan hasil minor lagi pada laga melawan Ajax.
Ajax kalau ingin membenamkan Madrid, haruslah menang dengan selisih dua gol seperti 2-0, 3-1, dan seterusnya. Maka pertandingan yang sebentar lagi tersaji ini adalah duel dua pelatih dan tentang siapa yang bisa mencetak gol cepat dalam laga ini.