Jakarta, Lontar.id – Di Indonesia, ada banyak sekali objek wisata yang menawarkan beragam pemandangan indah, mulai dari air terjun, pemandian air panas, hutan lebat dengan pohon pinus, ditambah udaranya yang dingin, pantai dengan pasir putih, situs sejarah, kuliner, budaya dan wisata lainnya.
Wisata tersebut bisa Anda kunjungi bersama dengan keluarga, sahabat atau rekan sekantor untuk melepas penat selama bergelut dengan rutinitas pekerjaan, sekaligus mencari spot pemandangan instagramable untuk mengisi dinding media sosial Anda.
Mengunjungi wisata alam, tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi salah satu wisata Bumi Perkemahan (Buper) Ipukan yang terletak di Desa Cisantatana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Apalagi Anda adalah salah satu pecinta alam yang suka mendaki gunung bersama dengan teman, Ipukan sangat direkomendasikan. Selain tempatnya yang menawarkan pemandangan yang indah, Ipukan juga terletak persis di bawah kaki Gunung Ciremai, tempat para pendaki gunung yang sering didatangi para pendaki dari berbagai daerah.
Ipukan merupakan obyek wisata yang masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), dengan luas lahan mencapai 2 hektare. Di situs nasional ini, ketinggiannya mencapai1.200 di atas permukaan laut (Mdpl).
Sehingga tak heran, jika Anda berada di Buper Ipukan, Anda harus menyiapkan berbagai peralatan seperti mantel hangat karena udaranya yang dingin dan wilayah sekitarnya kerap diselimuti kabut putih.
Di beberapa lokasi seperti di lereng bukit dan di atas perbukitan yang dikelilingi oleh pohon pinus, pengelola Buper Ipukan telah menyiapkan beberapa tenda khusus bagi para pengunjung. Sehingga pengunjung yang tidak membawa semua perlengkapan kamping, bisa menyewa tenda-tenda yang sudah disiapkan dengan harga yang cukup terjangkau.
Lokasi dan tenda biasanya dibedakan berdasarkan besaran harga yang dibutuhkan pengunjung. Seperti tenda yang terletak persis di samping jalan saat menuju parkiran, dan warung-warung sederhana di bagian atas.
Tenda tersebut ada yang berukuran besar dan bisa ditempati sekitar 7 orang, fasilitasnya cukup lengkap. Anda akan disiapkan tempat tidur (kasur), selimut, bantal, air panas untuk mandi, tempat makan umum, toilet dengan tempat duduk yang ada di lereng bukit, serta seikat kayu bakar untuk api unggun.
Mengenai harga yang dipatok, satu tenda besar harganya mencapai 500 sampai 700 ribu per malam, sedangkan untuk tenda berukuran kecil dengan jumlah 2-3 orang kisaran 200 sampai 300 ribu per malam. Sementara tenda yang berada tepat di atas perbukitan harganya cukup bervariasi dan kadang harganya bisa ditawar.
Untuk menambah keindahan pemandangan di malam hari, pengelola juga memasang lampu hias dari lampion berwarna-warni, agar menambah keindahan saat menikmati udara dingin.
Di tempat ini juga, Anda bisa melihat pemandangan yang menakjubkan seperti kerlap-kerlip lampu pemukiman warga di perkotaan dari kejauhan, hutan yang lebat di samping kiri, dan sejumlah satwa liar yang bergelantungan di atas pohon.
Selain itu, pemandangan pematang sawah, aneka bangunan dengan perpaduan lampu pada malam hari, dan yang tak kalah indahnya adalah pemandangan bintang-bintang yang bertaburan di langit. Lalu di pagi hari, Anda dapat menyaksikan sunrise atau matahari terbit.
Di atas perbukitan, pemandangannya tak kalah jauh dengan yang ada di bawah. Anda juga bisa melihat kerlap-kerlip lampu pemukiman warga dan beberapa obyek wisata lainnya. Perbedaannya hanya pada fasilitas yang disiapkan, disesuaikan dengan harga yang Anda bayar.
Sementara, Jawil (38), seorang pengelola sekaligus perintis pertama kali wisata Ipukan menjelaskan, minat wisatawan yang datang berkunjung ke Ipukan setiap hari terus naik.
Mereka datang bersama dengan sanak keluarga, teman, hingga yang datang mendaki, jumlahnya cukup banyak. Meski tenda-tenda yang sudah disiapkan terbilang berlebih, namun karena ramainya pengunjung, ia harus membuat tenda-tenda dadakan untuk menampung para wisatawan.
Pengunjung biasanya banyak yang berdatangan saat akhir pekan, mereka datang dari berbagai daerah seperti Jakarta, Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan beberapa daerah lainnya.
Bahkan ia mengisahkan, pernah suatu waktu, pengunjung yang datang di luar dari perkiraannya, sehingga ia harus memprioritaskan para wisatawan di luar daerah, ketimbang warga Kuningan yang ada di sekitar kaki Gunung Ciremai untuk mendapatkan tenda.
Dengan jumlah pengunjung sebanyak itu, Jawil mengerahkan sekitar 60 orang yang dipekerjakan untuk melayani permintaan para tamu, mulai dari penjaga parkiran, pos jaga, yang mendirikan tenda, pemandu wisata ke air terjun, dan beberapa lokasi yang hendak didatangi.
Jawil mengaku, apa saja yang dibutuhkan oleh pengunjung semua tersedia di Ipukan, meski ia harus turun terlebih dahulu di perkotaan untuk mencari perlengkapan yang dibutuhkan pengunjung.
“Di Ipukan tidak ada yang tidak ada. Semuanya ada. Semua kami persiapkan untuk pengunjung. Karena prinsip kami, mereka datang ke sini untuk menikmati wisata, jadi apapun yang mereka butuhkan kami selalu siapkan. Kadang saya harus turun ke bawah (kota) mencari perlengkapan yang dibutuhkan pengunjung,” kata Jawil.
Curug atau Air Terjun
Di Ipukan terdapat tempat-tempat yang menarik dan harus anda kunjungi, seperti adanya curug atau air terjun yang sangat indah. Lokasinya cukup dekat dengan lokasi tenda atau warung yang menyiapkan beragam makanan.
Jika Anda jalan kaki menuju Curug Cisurian, Anda akan melewati jalan setapak dengan beberapa papan dengan tulisan selamat datang di “Lembah Cisurian”.
Saat melintas jalan, Anda akan melewati aliran sungai dari Curug Cisurian. Jembatannya dibuat dari balok kayu dan bambu lengkap dengan balok bambu di sampingnya untuk dipegang, agar tidak jatuh terpeleset ke bawah sungai.
Meskipun airnya tidak terlalu deras mengalir, namun bebatuannya tampak runcing. Ketinggian air terjun Cisurian sekitar belasan meter, di bawahnya terdapat semacam kolam kecil penampungan dengan kedalaman sekitar mencapai lutut orang dewasa. Saat Anda mandi, airnya sangat segar, jernih. dan sangat dingin.
Selain Curug Cisurian, ada juga curug lainnya yang tak jauh seperti Curug Payuh. Untuk mendatangi lokasi Curug Payuh, medannya agak sulit, karena struktur bebatuannya yang berundak-undak dan sempit. Di bebatuan ini juga terdapat katak merah yang bisa Anda temukan saat mandi di air terjun.
Penulis: Ruslan