Jakarta, Lontar.id – Atlet Bulu Tangkis China benar-benar superior di Malaysia Terbuka 2019. Dominasi China justru terjadi saat para atlet andalan Indonesia melemah di turnamen level super 750 itu.
Jika merujuk pada Malaysia Masters Januari 2019 lalu, Indonesia tetap mampu meredam dominasi negeri tirai bambu dengan menempatkan pasangan Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo sebagai juara sektor ganda putra. Sementara, pasangan ganda putri, Greysia Polii-Apriyani Rahayu mampu finis sebagai runner-up.
Baca Juga: Dua Gelar Lagi, Rekor Kevin-Marcus Bakal Paripurna
Namun, saat Indonesia absen di dua sektor yang jadi andalan (ganda putra dan ganda putri), China malah semakin dominan dengan menempatkan 4 wakil sebagai juara. Dengan Lin Dan di sektor tunggal putra, ganda putri Chen Qingchen-Jia Yifan, ganda putra Li Junhui-Liu Yuchen, dan Zheng Siwei-Huang Yaqiong di sektor ganda campuran.
Baca Juga: Kejayaan Ganda Putra Indonesia Milik Minions
Bahkan, di 3 sektor yakni, tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran tercipta all China Final. Seiring menurunnya performa ganda putra nomor satu dunia asal Indonesia, Marcus-Kevin, sektor ganda putra China justru sebaliknya. Li Junhui dan Liu Yuchen terus meningkat.
Asa Sempat Terbuka Lewat Jojo dan Fajri
Prestasi Indonesia di Malaysia Terbuka 2019 juga tak bisa disebut buruk. Sebab, harapan meraih gelar sempat dibuka oleh atlet tunggal putra, Jonatan Christie dan pasangan ganda putra, Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto (Fajri). Hanya saja, dominasi mereka hanya cukup sampai di semi final.
Jojo sapaan Jonatan bahkan sempat membuat kejutan dengan menumbangkan dua ‘raksasa’ bulu tangkis’ yang merupakan juara dunia 2017 dan 2018. Jojo menaklukkan pebulutangkis nomor satu dunia Kento Momota di babak 16 besar. Sementara, Juara dunia 2017, Viktor Axelsen takluk atas Jojo di peremfat final.
Namun, dominasi Jojo harus terhenti di babak semi final. Adalah Chen Long yang memupus harapan Indonesia dan juga membuka terciptanya All China Final di sektor tunggal putra.
Sementara, Fajar-Rian menjadi satu-satunya harapan Indonesia di sektor ganda putra usai di babak perempat final mampu menaklukkan rekan senegaranya, Marcus-Kevin. Kemenangan Fajri atas Marcus-Kevin sempat diyakini takkan membuat Indonesia absen gelar di sektor ganda putra.
Tetapi yang terjadi di semi final cukup mengejutkan. Fajri gagal membendung laju juara bertahan Takeshi Kamura-Keigo Sonoda. Sehingga harapan Indonesia menempatkan wakil di final juga berakhir.
Meski gagal di Malaysia terbuka, namun performa atlet bulu tangkis Indonesia semakin menunjukkan tren peningkatan. Khusunya di sektor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran.
Baca Juga: Kuasa Ganda Putra saat Tunggal Putri Melemah
Kualitas para atlet di tiga sektor tersebut tampak kian merata. Dan sebagian telah mampu mengalahkan lawan-lawan mereka yang masuk kategori unggulan saat bertanding di babak awal.