Jakarta, Lontar.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman sempat merasa terganggu saat muncul hoaks tentang server KPU yang tersebar di media sosial. KPU dituding menyetting server sedari awal, agar memenangkan salah satu pasangan calon pada Pilpres 2019 nanti.
Menurut Arief Budiman penyelenggara pemilu akan melangsungkan proses pemilu secara jujur dan adil, serta masyarakat dapat melakukan pengawasan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga perhitungan suara berlangsung.
Dirinya membantah jika KPU bakal melakukan kecurangan pada pemilu, sebab penyelenggara pemilu di awasi oleh masyarakat dan terikat oleh aturan KPU.
“KPU tidak curang, KPU punya prosedur, punya mekanisme yang sebenarnya tidak memungkinkan orang untuk melakukan kecurangan, itu semua dikontrol mulai dari level TPS loh, dibuka,” kata Arief Budiman saat menyambangi Gedung KPK, Senin (8/4/2019).
KPU mengaku tidak akan mungkin melakukan kecurangan, seperti yang dituduhkan itu. Sebab pada proses perhitungan suara, KPU melakukannya secara berjenjang, mulai dari rekapitulasi di level TPS hingga ke tingkat KPU Pusat. Sehingga menurut dia, KPU tidak mungkin nakal dengan memenangkan salah satu paslon.
“Proses perhitungan suara ditetapkan UU, KPU itu melakukan prosesnya dan menetapkan secara berjenjang berdasarkan berita manual acara yang dibuat mulai dari KPPS, rekapitulasi di kecamatana, kabupatan, provinsi sampai nanti rekapitulasi dan penetapan di KPU RI,” akunnya
Selain itu, teknologi informasi yang digunakan penyelenggara pemilu melalui website, sebenarnya untuk memudahkan masyarakat mendapatkan informasi yang berkaitan dengan penyelenggara pemilu. Juga membaut masyarakat mengontrol proses pemilihan secara terbuka tanpa ditutup-tutupi.
“Penggunaan teknologi informasi untuk membantu banyak pihak mendapatkan informasi lebih cepat, membantu semua pihak untuk ikut mengontrol dan membatu juga bagi KPU mengontrol pasukan di kabupaten/kota hingga TPS. Kalau Anda nakal, semua orang akan tahu,” tutupnya