Jakarta, Lontar.id – Soal kasus penyiraman air keras pada Novel Baswedan, Presiden Joko Widodo sudah enggan untuk dimintai pertanggungjawaban. Katanya, itu sudah di ranah tim pengumpulan bukti bentukan Polri.
“Itu kan sudah ada tim gabungan di Polri yang terdiri dari polisi, Ombudsman, dan KPK. Tanyakan pada mereka seperti apa. Kejar mereka. Hasilkan seperti apa,” ujar Jokowi dikutip dari CNN, Jumat (12/4 ).
Seluruh proses menurutnya sudah menjadi tanggung jawab tim gabungan. “Jangan mengungkapkan ke aku lagi. Apa gunanya sudah membentuk tim gabungan seperti itu? Tanya ke mereka,” katanya.
Sebelumnya, Prabowo menulis surat menyemangati Novel. Ketua Umum Gerindra itu menyatakan, Novel sebagai pendekar pembela keadilan.
Surat dari Prabowo itu disampaikan Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak. Kini, Novel menunggu Jokowi untuk berbicara lebih dulu soal perkembangan kasusnya.
Novel sendiri enggan menyetujui pesan dari Prabowo tersebut. Sebab, baru satu kubu yang mengiriminya pesan terkait teror yang dialami genap dua tahun lalu.
“Saya menanggapinya setelah Pak Jokowi menyampaikan hal yang sama,” kata Novel beberapa waktu lalu.
Kamis (11/4) kemarin, tepat dua tahun Novel disiram air keras dan kasusnya belum juga terungkap. Prosesnya kini sedang dijalankan tim gabungan yang terdiri dari penyidik kepolisian, KPK, dan beberapa ahli hukum.