Jakarta, Lontar.id – Pengamat politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto mengatakan, hasil hitung cepat (quick count) mayoritas lembaga survei kredibel telah memberi gambaran soal 9 parpol yang bakal lolos ke Senayan. Hanya saja menurut Luhur, dasar quick count tersebut juga berpotensi membuka celah main mata antara parpol dengan pihak penyelenggara di berbagai tingkatan.
Baca Juga: Perindo Berpeluang Lengkapi 10 Partai di DPR
Celah tersebut kata Luhur, berpeluang dilakukan oleh Perindo yang perolehan suaranya sangat tipis dari syarat ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) 4 Persen. Jika merujuk pada quick count Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, perolehan suara Perindo adalah 3,18 persen atau hanya membutuhkan sekitar 1 persen untuk lolos. Itu jika didasari margin of error plus-minus 1 persen dari quick count LSI Denny JA yang telah mencapai 100 persen.
“Partai Perindo akan bekerja keras, mungkin juga butuh dukungan koalisi partai lain yang sudah aman seperti PDIP. Kemungkinan untuk menyelamatkan partai, langkah tidak normal bisa saja terjadi,” kata Luhur kepada Lontar.id saat dihubungi, Jumat (19/4/2019).
Menurut Luhur, Perindo akan bekerja keras menggenapkan suara 4 persen, termasuk dengan meminta bantuan dukungan dari partai koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf. Langkah kompromi dengan membangun bargaining dan negosiasi politik antara parpol koalisi dengan penyelenggara kata dia, bisa saja dilakukan Perindo untuk menyelamatkan partai dari ambang batas.
Olehnya lanjut Luhur, guna menghindari adanya partai politik yang menggunakan cara apapun demi lolos ambang batas, dirinya meminta kepada pihak penyelenggara pemilu khusunya KPU agar menjaga integritas mereka dalam mengawal proses demokrasi.
“Di sini pertarungan integritas penyelenggara, jangan dia juga goyah dengan situasi seperti ini. Karena Perindo akan berusaha dengan cara apapun untuk tembus PT,” ujarnya.
Partai politik kata Luhur, akan berjuang hingga last minute sampai kemungkinan lolos ambang batas tertutup. Demikian juga dengan Perindo yang dapat saja menyalip suara parpol di atasnya seperti PPP.
“Politik memang perjuangan tidak boleh drop karena hasil sementara, dan perjuangan itu harus sampai last minute, sampai segala kemungkinan itu tertutup lagi. Sepanjang masih ada ruang, masih ada peluang. Mereka akan berusaha dan memanfaatkan ruang terbuka itu,” terangnya.
Perindo Sulit Salip PPP
Sementara, pengamat politik Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing mengatakan, secara statistik PPP masih berpeluang naik mencapai 6 persen dan bisa juga turun melewati ambang batas. Namun ia mengaku, dari perolehan suara nasional PPP di kisaran 4 persen berdasarkan quic count–maka akan sangat sulit jika tidak lolos PT.
“Secara statistik kalau sudah mencapai 4 persen dan margin of error 1-2 persen, masih kemungkinan naik menjadi 6 persen, juga masih kemungkinan turun,” kata Emrus Sihombing saat dihubungi, Jumat (19/4/2019).
Sedangkan untuk Perindo yang masih di bawah ambang batas kata Emrus Sihombing, masih bisa mengejar lantaran partai tersebut mengantongi suara 3 persen.
Selain itu kata dia, penyelenggara pemilu akan sangat berhati-hati. Karena suara partai mewakili suara dari rakyat. Penyelenggara pemilu kata dia, tidak akan mungkin melakukan perubahan angka raihan suara partai politik. Meskipun ketua partai punya relasi politik dan hubungan emosional ke pemerintah.
“Saya kira tidak ada lobi karena suara partai mewakili suara rakyat dan pemerintah tidak punya wewenang untuk itu. Sekarang tinggal sabar menunggu hasil dari KPU,” ujarnya.
Senada dikatakan oleh Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin. Menurut Ujang, Perindo yang masih harus mengejar 1 persen lagi agar lolos ambang batas masih tetap berpotensi tembus. Menurutnya, angka tersebut masih dapat dikejar partai besutan Hary Tanoesoedibjo itu.
“Kita berharap Perindo bisa lolos PT 4%. Karena hasil rilis LSI masih dalam rentan margin of error,” katanya.
Menurut Ujang Komarudin, lolosnya Partai Perindo sebagai partai baru akan semakin meramaikan pesta demokrasi dan banyak peluang masyarakat dapat menyalurkan aspirasinya termasuk lewat Perindo.
“Mudah-mudahan bisa lolos. Karena semakin banyak partai yang lolos ke Senayan semakin baik. Karena masyarakat memiliki banyak pilihan alternatif partai politik dalam menyampaikan aspirasinya,” ujarnya.
Penulis: Ruslan