Jakarta, Lontar.id – Persaingan perolehan suara di Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel II cukup ketat, memperebutkan 9 kursi di DPR RI.
Berdasarkan data dari Bawaslu Sulsel, Partai Golkar mendominasi dengan total suara 415.036 ribu. Dua caleg yang hampir pasti duduk yaitu Andi Rio Padjalangi 71.414 suara dan mantan Wakil Bupati Soppeng Supriansa 54.676 ribu.
Partai NasDem satu kursi dengan 221.199 ribu suara, Drg Hasnah Syam 51.816 ribu. PKB 102.505 satu kursi, Andi Muawiyah Ramli 34.479 ribu. Gerindra 224 094 ribu satu kursi, Andi Darmawan Aras (AIA) 84.682 ribu. PDIP satu kursi 125.969 ribu, Syamsu Niang 48.392 ribu.
Lalu PPP 125.262 satu kursi, M Aras 39.854. PAN 136.678 satu kursi, Andi Yuliani Paris 56.720 dan PKS 105.800 satu kursi, Andi Akmal Pasluddin 66.626 ribu.
Andi Darmawan Aras (Gerindra) mengatakan data tersebut mirip dengan hasil perhitungan internal timnya, bahkan sangat sulit untuk berubah secara signifikan. Meski hasil perhitungan sudah ketahuan, dirinya tetap menunggu hasil rekapitulasi akhir KPU.
“Saya melihat rekapitulasi di tingkat kecamatan dan kabupaten, hasilnya tak akan berubah, trendnya positif sulit sekali berubah. Saya tetap menunggu hasil rekap KPU,” kata Andi Darmawan Aras, Minggu (5/5/2019).
Perolehan suara Gerindra Dapil II kata AIA, masih jauh dari target awal yang menginginkan 2 kursi. Pasalnya, caleg yang bekerja maksimal sekitar 2 orang, sisanya masih dianggap belum militan meraup suara pemilih.
“Target kita sebenarnya 2 kursi, tapi sepertinya tidak memungkinkan. Saya kira semua sudah bekerja, tapi optimal hanya 3 orang bekerja itu jadi persoalannya,” akunnya
Penyebab perolehan suara Gerindra tidak cukup 2 kursi lanjut AIA, karena pertarungan pada periode 2019 berbeda dengan pileg 2014 lalu. Kendala lainnya juga, di beberapa parpol lain, muncul berbagai tokoh populer. Sehingga Gerindra hanya mampu menempatkan kadernya satu orang.
“(Kendala) internal tidak ada, kita diberikan kebebasan akses struktur partai, semua tidak ada batasan. Cuma tergantung metode kerja caleg, kami secara pribadi berharap suara bisa maksimal,”
“Karena kita enggak ngerti apa jadi penyebab persaingan, berbeda periode kompetitornya kuat dan hampir disetiap kabupaten ada tuan rumahnya, ini mempengaruhi capaian caleg lain,” imbuhnya
Saat ini AIA mengaku masih melengkapi semua data yang diperlukan, jika sewaktu-waktu di rekapitulasi KPU berbeda dengan perolehan suara berdasarkan data DA1 dan C1 yang dipegangnya.
“Kita sementara melengkapi data C1 yang belum lengkap, semua DA1 kita lengkapi sedetailnya untuk back up kalau ada komplain kita sudah siapkan dokumen,” tutur Wakil Ketua DPP Gerindra.
Sementara Ketua DPW PPP Sulsel, M Aras mengaku optimis bisa melenggang mulus ke kursi DPR RI dengan raihan suara pribadi 39.854 ribu.
“Saya optimis lolos, karena dari suara partai lain kita diperingkat ke-6 parpol, jadi yakin lolos,” ungkapnya
Aras juga mengaku, sejumlah caleg yang dipasang di Dapil II hanya melengkapi kuota partai seperti adanya keterwakilan perempuan. Sehingga hanya 5 dari 9 orang yang bekerja maksimal.
“Kendalanya yang saya lihat, ada dipasang hanya sebagai pelengkap untuk perempuan. Mereka tetap bekerja, tapi memang tidak maksimal hasilnya. Artinya kerja untuk dapat suara, tapi lagi-lagi ini pertarungan sangat berat sehingga suara terbatas,” klaimnya
Terkait adanya indikasi kecurangan, Aras meyakini kerja KPU sudah berjalan dengan baik, meskipun masih ada beberapa masalah yang perlu diperbaiki oleh penyelenggara.
Olehnya itu, ia telah memerintahkan para saksi di setiap kecamatan agar terus mengawal suara partai hingga di KPU.
“Kita akan mengawal proses yang ada, termasuk suara PPP dan yang lain untuk bisa disesuaikan sampai proses penyelesaian,” tutupnya.