Lontar.id – Pengumuman pemenang pemilu 2019 tinggal menghitung hari lagi, yaitu pada 22 Mei 2019. Namun kedua kubu, Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandi sudah jauh hari mendeklarasikan kemenangan. Angka tersebut diperoleh dari data internal tim pemenangan, seperti Prabowo-Sandi klaim menang diangka 62 persen.
Bila merujuk pada Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU RI, data yang masuk hingga Senin (13/5) mencapai 82,21 persen. Jokowi-Ma’ruf masih memimpin perolehan suara dengan 56,32 persen (69.222.251) juta suara, sedangkan Prabowo-Sandi 43,68 persen (53.782.854) juta.
Angka tersebut memang belum final dan kemungkinan berubah tidak terlalu signifikan. Hal ini yang membuat kubu Jokowi-Ma’ruf sumringan atas kemenangannya, TKN mulai membahas siapa-siapa figur yang akan jadi menteri di Kabinet Kerja jilid II.
Abdul Kadir Karding, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) mulai membocorkan siapa saja yang akan ditarik Jokowi sebagai menteri. Meski Abdul Kadir Karding tidak menjelaskan secara detail siapa saja figur tersebut, namun ia memberikan kisi-kisi tentang rentang usia yang masih muda.
Rentang usia kisaran di atas 20 tahun yang diwacanakan, melahirkan banyak spekulasi tokoh-tokoh muda yang dianggap mewakili kaum milenial.
Memang tidak secara eksplisit disebutkan, tapi dengan rentang usia 20 tahun maka kita akan menduga-duga beberapa figur yang berada disekeliling kubu Jokowi-Ma’ruf maupun di luar koalisi.
Orang-orang yang sudah dikenal dekat dengan Jokowi-Ma’ruf, pada kampanye lalu memang sudah terlihat menunjukkan keseriusan menjadi politisi yang matang, hanya tinggal mendapatkan amanah lebih besar lagi, sebagai medan pembuktian.
Politisi pertama, yang juga merupakan partai koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf, yaitu Tsamara Amany Alatas. Ia merupakan politisi muda yang terjun di dunia politik dan menjadi Ketua DPP PSI.
Tsamara memang terbilang masih mudah, apalagi di dunia politik butuh rekam jejak panjang, sehingga muncul sebagai tokoh yang dapat disejajarkan dengan politisi kawakan lainnya.
Tsamara Amani memang bukan tokoh politik yang lahir dari pergolakan situasi sosial, melainkan lahir dari kaum milenial yang cerdas membranding diri di media sosial. Utamanya twitter, ia mulai muncul dan populer saat debat dengan politisi kawakan Fahri Hamzadan Fadli Zon.
Politikus PSI ini lahir pada 24 Juni 1996 atau berumur 22 tahun. Jika Jokowi-Ma’ruf memberikan tanggungjawab satu kursi menteri pada Tsamara Amani, maka politikus PSI ini akan menjadi menteri termuda pertama di Indonesia.
Soal jatah kursi menteri apa yang akan dipegang oleh Tsamara Amany nanti, biarkan Jokowi yang memutuskan. Kursi menteri apa yang cocok buat dirinya.
Nama kedua adalah Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mantan Mayor Infanteri dan Calon Gubernur DKI Jakarta ini, namanya cukup moncreng sebagai kandidat calon menteri Jokowi-Ma’ruf.
Meski secara umur, AHY sudah berkepala empat (40 tahun), tetapi ia salah satu kandidat yang dijagokan dari kalangan milenial sebagai cawapres.
AHY juga menjadi jalan mulus bagi Jokowi-Ma’ruf di pemerintahannya, karena partai berlambang bintang mercy tersebut bakalan bergabung di koalisi petahana jika dikasi jatah kursi menteri.
Selain Tsamara Amani dan AHY, terdapat juga sejumlah figur muda dengan rentang usia 40 hingga 50 tahun ke atas yang bakal mengisi kursi menteri. Seperti Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) dan Sandiaga Salahuddin Uno (Cawapres Prabowo).
Bukan tidak mungkin Jokowi-Ma’ruf menarik mereka membantu pekerjaannya sebagai menteri.