Makassar, Lontar.id – Seorang pemuda nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat di jembatan kembar, jalan poros Pallangga, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin (20/5/2019) petang, sekira pukul 17.30 Wita.
Belakangan diketahui, pemuda yang hendak bunuh diri ini bernama Rahim Alias Dai (18). Pemuda yang tinggal di jalan Sultan Alauddin II, Kelurahan Mannuruki, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Beruntung saja, aksi nekatnya ini sempat dilihat oleh warga sekitar yang melintas di lokasi kejadian. Sehingga saat korban melompat ke sungai Jeneberang, warga sekitar dan pihak kepolisian pun langsung sigap menyelamatkan korban dengan berenang di sungai dan membawa korban ke tepi sungai.
Selanjutnya, korban yang tak sadarkan diri itu langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kallongtala untuk diberikan pertolongan pertama.
Kasat Intelkam Polres Gowa, Iptu Willy saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan bahwa korban berhasil diselamatkan oleh warga sekitar serta polisi Sat Lalu Lintas yang berada di dekat lokasi kejadian.
“Warga sekitar yang melihat hal itu, langsung turun ke sungai untuk menolong korban. Beruntung, korban berhasil diselamatkan dan dibawa ke Rumah Sakit terdekat,” ucap Willy kepada Lontar.id.
Mulanya, sekitar pukul 16.00 Wita, korban dengan seorang diri berjalan kaki dari Kota Makassar menuju Kabupaten Gowa. Korban diduga mengalami depresiasi berat karena sepanjang perjalanannya, ia hanya diam sesekali menoleh kepada orang yang dilewatinya.
Dan terbukti, korban ternyata hendak mengakhirinya hidupnya. Saat ia berada di jembatan kembar, korban tiba -tiba naik ke pinggir jembatan lalu melompat turun. Warga sekitar pun kaget melihat korban melompat. Dan beruntung, warga sekitar pun langsung menyelamatkan korban.
“Keterangan dari korban bahwa nekat hendak menghabisi nyawanya karena merasa depresi akibat sering dimarahi sama kedua orang tuanya sejak kecil. Sementara, keterangan dari keluarga korban bahwa ia memiliki kelainan jiwa,” tutupnya.
Hingga saat ini, korban masih tengah menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Kallongtala, Sungguminasa, Gowa.
Penulis: Lodi Aprianto