Jakarta, Lontar.id – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai tawaran kursi menteri terhadap Gerindra bergabung di koalisi Jokowi-Ma’ruf, akan menguntungkan pemerintahan.
Keuntungan Jokowi-Ma’ruf dapat diperoleh ketika menjalankan roda pemerintahan selama 5 tahun ke depan. Artinya, tidak ada kekhawatiran yang cukup besar, karena oposisi yang dimotori Partai Gerindra telah bergabung. Terutama menggolkan kebijakan pemerintahan di parlemen.
Wacanan tawaran jatah kursi menteri Partai Gerindra, sebelumnya pernah diungkapkan oleh Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade. Bahwa TKN menawarkan pernah mengajukan agar Geridnea sebaiknya berada bersama-sama Jokowi dengan menerima kursi menteri.
“Dalam membangun Indonesia dalam 5 tahun ke depan perlu kebersamaan. Termasuk perlu bekerja sama dengan Gerindra. Jika Gerindra mengambil jatah menteri dari Jokowi, tentu menguntungkan Jokowi-MA, karena pihak oposisi bisa diajak bekerjasama,” kata Ujang Komarudin saat dihubungi, Jumat (7/6/2019).
Ujang Komarudin mengatakan, tawaran jabatan kursi menteri tersebut, agar terjadinya proses rekonsiliasi kedua kubu yang semakin mengurucut perbedaan beberapa pekan setelah pemilu langsung dilaksanakan.
“Tawaran tersebut bisa saja untuk bahan rekonsiliasi atau bisa juga untuk melunakkan kubu Gerindra,” terang Direktur Eksekutif Indonesia Political Review
Tetapi sebaliknya, jika Gerindra yang sejak awal ngotot memperjuangkan kecurangan pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK), kemudian ikut bergabung di koalisi TKN. Menurut Ujang Komarudin justru akan merugikan kubu Prabowo-Sandi.
Meski demikian Ujang Komarudin mengaku, semua keputusan akan kembali pada internal Partai Gerindra. Apakah akan memilih untuk bergabung atau menegaskan posisinya sebagai partai oposisi pemerintahan.
“Akan merugikan kubi 02 memang. Tapi semua pilihan ada di Gerindra, apakah akan bergabung atau akan tetap di luar pemerintahan. Dan saya punya keyakinan, Gerindra akan ada di luar pemerintahan,” akunnya
Menjadi partai oposisi tidaklah mudah, karena tidak akan mendapatkan jatah kursi menteri. Demikian dengan Gerindra, menurutnya, Partai bentukan Prabowo Subianto ini tidak akan mendapatkan keuntungan bola bergabung dengan TKN.
Namun menjadi partai oposisi kata Ujang Komarudin akan menciptakan proses demokrasi yang sehat, pihak oposisi akan melakukan chek and balance terhadap pemerintahan. Selain itu, Gerindra bisa menjadi counter terhadap kebijakan pemerintah yang tidak sejalan dengan kebutuhan masyarakat.
“Tidak ada keuntungan. Tapi baik untuk demokrasi. Karena jika menjadi oposisi, bisa mengkoreksi jika pemerintah salah jalan. Sebagai checks and balances atas jalannya pemerintahan. Karena pemerintah yang terlalu kuat juga akan berbahaya. Karena kekuasaan bisa saja disalahgunakan. Oleh karena itu perlu ada oposisi.