Jakarta, Lontar.id – Melania Geymonat dan pacarnya, Chris, bepergian dengan bus di London utara, dan mengatakan mereka diserang setelah menolak untuk saling mencium satu sama lain atas permintaan sekelompok pemuda. Serangan itu dianggap sebagai kejahatan rasial oleh polisi Metropolitan.
Seorang bocah laki-laki berusia 16 tahun ditangkap karena dicurigai melakukan perampokan dan pencurian ilegal pada Sabtu pagi, kata Scotland Yard.
Empat pria lain berusia antara 15 dan 18 telah ditangkap karena dicurigai melakukan perampokan dan memperburuk luka tubuh dan sedang diinterogasi secara terpisah.
Berbicara kepada BBC pada hari Jumat, pasangan itu mengatakan bahwa mereka tidak akan takut menyembunyikan seksualitas mereka setelah serangan itu.
“Saya merasa sangat marah. ini benar-benar gila, tapi ini bukan situasi yang baru,”kata Chris.
“Banyak hak orang dan keselamatan dasarnya terancam. Saya ingin orang-orang merasa berani untuk berdiri di hadapan orang-orang yang sama yang merasa berani dengan populisme sayap kanan yang saya rasa, bertanggung jawab atas meningkatnya kejahatan kebencian. Saya ingin orang-orang belajar dari situasi ini sehingga mereka harus membela diri mereka sendiri dan satu sama lain. “
Geymonat menambahkan: “Kekerasan itu bukan hanya karena kita adalah wanita yang berpacaran. Itu juga karena kita adalah wanita. “
Menjelaskan insiden itu dalam sebuah posting Facebook pada hari Jumat, Geymonat mengatakan dia dan pacarnya menjadi sasaran pelecehan homophobic saat dipukuli. “Mereka mulai bertingkah seperti penjahat, menuntut agar kita berciuman agar mereka dapat menikmati, menonton, memanggil kami ‘lesbian’ dan menggambarkan posisi seksual. Hal berikutnya yang saya tahu adalah bahwa Chris berada di tengah-tengah bus yang sedang berperang dengan mereka.
“Hal berikutnya yang saya tahu adalah saya dipukul. Saya pusing saat melihat darah saya dan jatuh kembali. Saya tidak ingat apakah saya kehilangan kesadaran atau tidak. “
Setelah foto wajah pasangan berdarah itu menjadi viral pada hari Jumat, para politisi mengecam serangan itu.
Theresa May mengatakan: “Ini adalah serangan yang memuakkan dan pikiran saya bersama pasangan yang terpengaruh. Tidak ada yang harus menyembunyikan siapa mereka atau siapa yang mereka cintai dan kita harus bekerja sama untuk memberantas kekerasan yang tidak dapat diterima terhadap komunitas LGBT. “
Pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, mengatakan: “Kita tidak boleh, dan tidak akan, menerima kekerasan homofobik dan misoginis ini dalam masyarakat kita. Solidaritas untuk Melania dan Chris, dan untuk semua di komunitas LGBT. Untuk semua mendapatkan hal serupa hanya karena menjadi diri mereka sendiri. ”