Gowa, Lontar.id – Rumah Tahfidz Al-Qur’an (RTQ) Babussalam hampir tak pernah sepi dengan lantunan ayat-ayat suci dari ratusan santri. Sejak awal berdiri Tahun 2018 lalu, RTQ yang terletak di Desa Bontobuddung (Malakaji), Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulsel tersebut-awalnya hanya memiliki 3 santri.
Namun, seiring waktu para peminat dari berbagai jenjang usia terus berdatangan. Dari anak-anak usia minimal 9 Tahun sampai orang tua berusia maksimal 86 Tahun ramai-ramai berguru untuk mendalami Al-Qur’an di RTQ Babussalam. Membludaknya peminat membuat sang pendiri, Ustaz Muh. Alimuddin Usman harus memutar otak.
Rumah keluarganya terpaksa dijadikan sebagai asrama putra dan putri sementara. Keterbatasan fasilitas jelas membuat suasana belajar menjadi kurang kondusif.
Kepada Lontar.id, Iqbal yang merupakan salah satu keluarga pendiri RTQ Babussalam mengatakan, keberadaan ratusan santri membuat mereka membutuhkan ruang yang lebih luas untuk mengelompokkan para santri.
“Maka dari itu, kami membutuhkan uluran tangan dari para dermawan untuk bersama-sama membangun Rumah Qur’an ini,” kata Iqbal, Selasa (11/6/2019).
Iqbal merupakan salah satu donatur yang terus memperjuangkan agar RTQ Babussalam menjadi tempat yang layak bagi ratusan santri. Beragam cara telah coba dia lakukan bersama sang pendiri, Ustaz Muh. Alimuddin Usman. Termasuk membuka donasi di situs kitabisa.com. Lewat jalan tersebut, sudah ada beberapa dermawan yang turut berpartisipasi dalam membangun RTQ Babussalam.
Iqbal mengaku bersyukur atas perhatian mereka. Proses pembangunan RTQ Babussalam sendiri membutuhkan partisipasi yang tidak sedikit. Olehnya, ia berharap masih banyak lagi dermawan yang ikut berkontribusi demi memberikan tempat yang layak untuk para penghapal Al-Qur’an di Daerah Malakaji, Kabupaten Gowa, dan Sulsel pada khususnya.
Untuk melakukan donasi dalam pembangunan Rumah tahfidz Babussalam bisa melalui Kitabisa.com https://www.kitabisa.com/rumahtahfis