Jakarta, Lontar.id – Wasekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Faldo Maldini memposting sebuah video di akun youtube miliknya. Dalam video tersebut dia menjelaskan Prabowo-Sandi tidak akan menang di Mahkamah Konstitusi (MK), pada sidang gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum.
Gugatan Prabowo-Sandi di MK mulai di sidang perdana pada 14 Juni lalu, kendati sidang belum mencapai keputusan akhir siapa paslon yang akan menang, namun Faldo Maldini sudah terang-terangan menyerang Prabowo-Sandi.
“Menurut gue, Prabowo-Sandi nggak akan menang pemilu di Mahkamah Konstitusi,” ujar Faldo Maldini seperti di kutip dari akun youtube pribadinya, Senin (17/6/2019).
Di awal videonya, ia mengingatkan pada pendukung 02 agar menonton videonya hingga selesai. Sebab ia sadar akan banyak pendukung dari 02 yang bakal membully juru bicara BPN ini di kolom komentar. Olehnya itu, ia buka-bukan pada pendukung 02 agar mau mendengar yang ia sampaikan.
“Teman yang baik adalah orang yang selalu menyatakan yang benar walau itu pahit,” terangnya
Faldo Maldini menyinggung selisih suara antara Prabowo-Sandi dengan Jokowi-Ma’ruf cukup jauh, yaitu mencapai 17 juta suara. Untuk membuktikan kecurangan pemilu, kubu penantang setidaknya harus membuktikan kecurangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) setidaknya 50 persen.
“17 juta di bagi dua, ada 8,5 juta, setidaknya (Prabowo-Sandi) butuh 9 juta suara bahwa ada potensi kecurangan dalam hasil perhitungan dan dibuktikan dengan C1 asli yang dimiliki oleh saksi,” akunnya
Setelah itu, Faldo Maldini melanjutkan. Untuk mendapatkan suara sebanyak 9 juta suara yang disebut telah dicurangi pada pemilu lalu, maka kubu 02 harus dapat membuktikan kecurangan itu di 30-36 ribu TPS.
Hitungan tersebut jika paslon 02 menang dengan 100 persen di TPS tersebut, tetapi sebaliknya, jika kemenangan 02 berada di bawah 100 persen, maka akan semakin besar pula TPS yang dibutuhkan.
“Kalau Pak Prabowo-Sandi misalnya menang cuma 50 persen di 36 ribu, maka ada penjumlahan jumlah TPS yang lo butuhin C1-nya gitu, kalau seandainya menangnya nggak 100 persen,” terangnya.