Makanan dihidangkan gratis. Siapapun boleh mencicipi. Karena lapar tak memandang kasta. Bahkan presiden pun boleh singgah.
Makassar, Lontar.id – Sebuah spanduk bertuliskan “Makan Gratis Tanpa Syarat Senin & Jumat” menempel anggun di belakang mobil yang diam terparkir di depan sebuah ruko, berlokasi di jalan Sungai Saddang Lama, Makassar, Sulawesi Selatan. Di balik mobil itu telah tersedia aneka hidangan di atas meja.
Mengelilingi meja tampak orang-orang sedang antre menunggu jatah makanan. Satu piring, dua piring, lima piring, hingga berpuluh-puluh piring terisi dan dibagikan. Ada yang lewat lalu singgah karena melihat tulisan tersebut. Ada juga yang sengaja datang dari jauh karena penasaran. Sebelumnya informasi makan gratis ini memang telah tersebar di sosial media Info Kejadian Makassar.
Hari ini adalah Jumat ketiga mobil “Makan Gratis Tanpa Syarat” datang untuk menjadi penyelamat perut-perut yang kelaparan. Tidak mengatasnamakan komunitas tertentu. Tidak juga mengenakan pakaian yang biasanya menjadi tanda pengenal sebuah komunitas. Mereka hanya sekumpulan individu yang mau berbagi.
“Kabarkan saja dek supaya orang orang yang membutuhkan makanan bisa datang ke sini, Insya Allah setiap Senin dan Jumat,” ungkap salah seorang penyedia makan gratis yang tidak ingin disebutkan identitasnya, Jumat, (15/02/2019).
Persoalan kelaparan disadari atau tidak memang menjelma momok yang mengerikan. Terutama bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan. Jangan harap bisa mengomsumsi makanan bergizi. Perut terisi dalam satu hari saja adalah mukjizat.
Banyak dari kita mungkin alpa pada urusan perut orang lain, terlebih pada mereka yang menggantungkan hidup di jalanan kota yang terik. Tetapi apa yang dilakukan para penyedia makan gratis ini terbukti mampu mengukir senyum sumringah di wajah seorang tukang becak.
Adalah Dg Ngawi, seorang bapak paruh baya. Pengayuh kendaraan roda tiga yang hampir punah. Dg Ngawi yang datang dari arah Veteran awalnya hanya berhenti di depan tulisan Makan Gratis tersebut. Sempat turun dari becaknya, namun seperti diliputi keraguan untuk merapat ke meja makan.
Dg Ngawi sedang kelaparan. Itu terlihat dari cara ia memegangi perutnya. Namun Dg Ngawi rupanya juga pemalu. Barangkali ia merasa sungkan atau tidak berhak atas makanan itu sehingga memilih untuk kembali ke becaknya.
Baca Juga: Imam Lapeo dan Karamahnya
Sigap seorang memanggil Dg Ngawi mempersilakannya masuk. Dengan senyum tipis, Dg Ngawi lekas turun dari becak, memarkirnya dan meletakkan topinya. Nyaris saja Dg Ngawi mengayuh dengan perut melilit dimakan sengatan matahari
“Alhamdulillah kenyang, semoga panjang umur yang kasi makan, murah rezekinya,” ungkap Dg Ngawi kepada tim Lontar.id sesaat sebelum ia melanjutkan mengayuh becak.
Mobil Makan Gratis ini bisa dijumpai setiap Senin dan Jumat, pukul 11:00 hingga makanan yang mereka sediakan tandas. Biasanya tidak butuh waktu lama, sebab yang makan selalu banyak. Apalagi lokasi tempat mereka menjajakkan makan gratis adalah tempat para driver ojek online berhenti menunggu orderan.
Lokasi yang juga dekat dengan sebuah SD Kristen. Tidak begitu jauh dari Sungai Saddang Baru. Melewati perempatan lampu merah, berada tepat di depan Warung Makan Padang. Sebuah ruko tertutup warna kuning itulah tempatnya.
Baca Juga: Khofifah Parawansa dan Kaitannya dengan Ulama Syekh Yusuf
Peringkat 73 di Dunia dalam Urusan Kelaparan
Menurut Global Hunger Index 2018, Indonesia dinilai memiliki masalah kelaparan tingkat serius yang memerlukan perhatian lebih.
Adapun indeks kelaparan di Indonesia mendapat skor 21,9 dan berada pada tingkat serius untuk ditangani. Namun pengurangan kemiskinan di Tanah Air dinilai masih rendah.
Dikutip dari Globel Hunger Index 2018, di kawasan Asia Tenggara, Thailand dan Malaysia memiliki indeks kelaparan paling rendah atau paling baik. Nilai indeks pada kedua negara tersebut berada pada level moderat. Sedangkan Indonesia hanya lebih baik dari Kamboja dan Laos.
Hal ini tentu bisa sangat miris. Mengingat Indonesia sebagai negara berkembang yang memiliki angka pertumbuhan ekonomi di atas 5% . Ditambah kekayaan alam berlimpah, rasa-rasanya muskil jika masih banyak orang yang kelaparan.
Baca Juga: Patung Massa Gowa, Simbol Ngerinya Main Hakim Sendiri
Tapi kasus kematian akibat kelaparan itu pernah terjadi. Bukan di luar negeri, tetapi di Tanah Air kita. Indonesia. Juli 2018 lalu, bencana kelaparan pernah menyebabkan sejumlah warga yang mendiami pedalaman Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku terserang busung lapar hingga sebagian akhirnya meregang nyawa.
Perut-perut keroncongan itu ada dimana-mana. Banyak yang tak terjamah. Diselamatkan oleh santap gratis seperti yang dilakukan para pemadam kelaparan di Sungai Saddang. Panjang umur jiwa sosial.
Penulis: Miftah Aulia