Lontar.id – Menteri Koordinator (Menko) Ekonomi Airlangga Hartarto menyampaikan capaian perekonomian Indonesia di depan 1200 peserta Sekolah Politik Partai Golkar.
Menurut Airlangga pertumbuhan ekonomi lima tahun terakhir, masih stabil yaitu mencapai 5 persen year of year (yoy). Di tengah perang dagang Amerika Serikat dan China yang semakim tajam, mengarah pada perang finansial sehingga pasar dunia ambruk.
“Perang China dengan Amerika bukan semakin mencair tapi semakin dalam. Dari perang dagang menjadi perang finansial, ini masih terus berlangsung dalam waktu yang lama. Kemarin pasar dunia anjlok,” kata Airlangga di Sekolah Politik Partai Golkar, Merlynn Park Hotel, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Karena pasar global sedang tidak stabil, Eropa mulai melirik potensi pasar di Asean. Airlangga menuturkan, pasar di Asean masih bisa bernapas lega meski terjadi perang dagang Amerika dan China. Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi, karena di pasar Asean 50 persen dikuasai oleh Indonesia.
“Ekonomi di Asean berbeda dengan di Eropa karena masih bisa bernapas. 50 persen dari ekonomi Asean dipegang oleh Indonesia,” terang Ketua Umum Golkar.
Selanjutnya, Indonesia akan menghadiri pertemuan di Bangkok dan akan menandatangani sebuah perjanjian. Dalam klausul perjanjian itu kata Airlangga akan menguntungkan posisi Indonesia, sebab terdapat 5 negara di luar Asean yang akan menjalin kerjasama.
Perjanjian itu akan ditandatangani tahun 2020, apabila perjanjian kerjasama ekonomi di Asean berjalan dengan baik. Airlangga mengklaim sebagai salah satu perjanjian terbesar di sektor ekonomi.
“Akan ada pertemuan di Bangkok dan menandatangani perjanjian kerjasama Asean, ditambah 5 negara seperti Jepang, Korea, China, Australia dan New Zealand (Selandia Baru). Lima negara sudah setuju perjanjian itu,” imbuhnya.
Editor: Ais Al-Jum’ah