Monday, May 19, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Esai

Alumni UI Pantasnya Digaji Berapa?

Oleh Almaliki
26 July 2019
in Esai
Gaji Guru di Negara Ini Tembus Rp1,75 Miliar Per Tahun

Ilustrasi uang/DREAM

235
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Lontar.id – Unggahan yang–mungkin saja–diunggah oleh lulusan baru (fresh graduate) dari Universitas Indonesia (UI) di Instagram, jadi viral. Ia menyoal gaji Rp8 juta yang ditawarkan perusahaan swasta.

Alasannya, tawaran jauh di bawah standar. Sembari menolak, ia juga mengungkapkan kejengkelannya karena merasa diremehkan.

Rasa-rasanya, saya kok berpikir kalau ia berpikir semua lulusan UI punya nama besar lengkap dengan jaringan alumninya yang beken. Ia tak boleh disamakan dengan lulusan-lulusan kampus lain.

Kalau kampus swasta yang belum terkenal ditawari dengan gaji kecil, bahkan di bawah standar UMR, masih terbilang wajar. Tak peduli dengan besaran gaji, asalkan dapat pekerjaan.

Prinsipnya, lebih baik selamat dahulu daripada terombang-ambing dalam dunia kepengangguranan. Istilah lainnya, biar perahu yang ditumpangi kecil menuju ke daratan asal selamat, ketimbang menunggu kapal besar datang mengangkut dan belum tentu ada.

Tetapi hal itu tidak berlaku bagi seorang yang mendaku lulusan UI. Mungkin anggapannya masuk kuliah di UI saja setengah mati dan harus berkompetisi dengan ribuan pelamar agar dapat 1 kursi.

Barangkali ia merasa, selain punya kecerdasan di atas rata-rata, mahasiwa yang masuk di UI mayoritas dari kalangan elite dengan biaya semester, praktikum dan kegiatan lainnya, bisa menghabiskan puluhan juta rupiah. Mana mungkin keluarga dari kelas menengah ke bawah bisa masuk di kampus mantan aktivis 60-an Soe Hok Gie ini?

Akhirnya, gerombolan anak-anak pejabat dan miliarder jadi satu padu di UI, membentuk satu kelas sosial sebagai mahasiwa sosialita ketimbang sebagai aktivis kampus–tenang saja, saya tidak menggeneralkan semua anak UI seperti itu–Masih ada kok yang bagus.

Menyoal gaji 8 juta yang ditawarkan oleh perusahaan swasta di Jakarta, itu sudah terbilang besar dan cukup untuk memenuhi kehidupan sebulan, ditambah dengan pengeluaran untuk barang-barang sekunder dan tersier.

Seorang fresh graduate dari kampus, secara umum bisa dibilang masih bau kencur dan belum punya pengalaman kerja yang bisa dijadikan patokan oleh perusahaan.

Apakah dia pantas dapat gaji UMR atau jauh di atas itu, jikalau memang dia punya keahlian dewa di bidang tertentu, saya rasa wajar bila minta gaji di atas 10 juta bahkan lebih kepada perusahaan swasta.

Imbalnya, perusahaan akan merasa untung bila merekrutnya. Tapi, apakah perusahaan mau mengeluarkan uang sebesar itu hanya untuk menggaji seorang karyawan yang tidak punya pengalaman sama sekali?

Perusahaan swasta menurut saya, punya standar sendiri dalam menilai apakah si anak tersebut layak atau tidak diberi gaji besar. Perusahaan tak peduli kebesaran nama kampus.

Asal tahu saja. Di ibu kota, mencari pekerjaan bukan perkara mudah. Meski kamu sudah puluhan kali memasukan surat lamaran kerja di perusahaan, belum dipanggil-panggil adalah asupan yang harus dimakan.

Bukan karena kamu tidak punya kualifikasi di bidang tersebut, melainkan ada ribuan pelamar lainnya yang punya kemampuan yang sama memasukan lamaran di sana.

Kualifikasi yang dicarinya adalah yang terbaik dan mungkin saja nama kamu tidak terjaring. Jika mencari pekerjaan sesulit itu, apakah masih pantas menolak gaji 8 jutaan?

Jikalau mau membandingkan dengan gaji yang diperoleh para guru-guru honorer dan sukarelawan, mereka mendapatkan imbalan yang sangat jauh dari kata layak.

Padahal jam kerja mereka banyak, menggantikan guru PNS yang kadang malas masuk mengajar, tetapi gaji, mereka terima setiap tiga bulan sekali (tri wulan). Itupun mereka masih bersyukur karena bisa bekerja dan mendapatkan gaji, meskipun kecil.

Ditulis oleh Ruslan.

Share94Tweet59Share24SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dramaturgi Politik Prabowo

Next Post

PSM dan Persija Bakal Kalah di Makassar, Jika…

Related Posts

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target
Esai

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target

by Dumaz Artadi
3 February 2021

Lontar.id - Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU) untuk jenazah pasien positif Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, tidak sesuai target yang...

Read more
Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

21 April 2020
Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

9 February 2020

Gugatan Terhadap Penggunaan Istilah Animisme untuk Menyebut Kepercayaan Nenek Moyang

6 February 2020
Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

4 February 2020
YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

29 January 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In