Lontar.id — Jeff Bezos nampaknya tak puas dengan pencapaiannya kini. Menjadi orang terkaya di planet Bumi tak membuat surut untuk terus melakukan ekspansi. Kini dirinya secara terang-teragan membidik bulan untuk diekploitasi.
Proyek Bezos sangat tak main-main. Sebuah wahana untuk misi pendaratan di bulan telah disiapkan. Perusahaan roket miliknya itu kini bakal menyiapkan wahana bernama Blue Origin.
Dalam angan lelaki yang juga bos Amazon itu, kelak dirinya ingin jadi pencetus dihadirkannya pemukiman umat manusia di bulan. Ini sejalan dengan dorongan pemerintah Amerika Serikat, Donald Trump yang juga mengemban misi serupa.
Dari laman kantor berita VOA yang dilansir, Senin (13/5/2019), Bezos melambaikan tangannya lalu proyek prestisius juga diperlihatkan kepada tamu. Sebuah contoh wahana pendarat di bulan setinggi bangunan dua tingkat dari wahana pendarat nirawak yang dinamakan Blue Moon. Bezos memperlihatkan dalam sebuah presentasi selama satu jam di balai sidang di Washington hanya beberapa blok dari Gedung Putih.
“Wahana pendarat ini akan mampu untuk mengirimkan muatan ke permukaan bulan, menggelar hingga empat kendaraan penjelajah berukuran kecil dan meluncurkan satelit-satelit untuk mengorbit bulan,” ujar Bezos kepada para hadirin, termasuk para pejabat NASA dan pelanggan potensial Blue Moon.
Acara yang dipadati media ini adalah respons terhadap pengumuman yang dibuat oleh Wapres AS, Mike Pence, tanggal 26 Maret lalu yang mengungkapkan rencana NASA untuk membangun sebuah platform antariksa di orbit bulan. Serta mengirimkan astronot-astronot Amerika ke kutub selatan bulan menjelang tahun 2024 “dengan cara apapun juga,” empat tahun lebih awal dari yang sebelumnya direncanakan.
“Saya suka tantangan ini,” tutur Bezos terkait jadwal waktu yang dicanangkan oleh Pence. “Kami dapat membantu untuk memenuhi jadwal tersebut secara tepat waktu semata-mata karena kami telah memulainya sejak tiga tahun yang lalu. Saatnya kembali ke bulan, dan sekarang untuk tinggal,” lanjut dia.
Meskipun Bezos sepenuh hati mendukung jadwal waktu yang dicanangkan oleh Pence, miliarder tersebut berulang kali menjadi sasaran kritik oleh Presiden Donald Trump, yang mencemoohnya dan memanggilnya Jeff “Bozo.” Bezos juga adalah pemilik Washington Post, yang sering menjadi sasaran Trump dalam serangannya terhadap media berita.
Dalam presentasinya, Bezos memperlihatkan contoh kendaraan penjelajah yang bakal melakukan eksplorasi di bulan. Disamping itu ia juga mempresentasikan sebuah mesin roket yang baru yang disebut BE-7, yang dapat menyemburkan tenaga dorong sekuat 4.535 kg.
Tentang Blue Origin
Blue Origin, sebuah perusahaan swasta, yang berbasis di Kent, Washington, tengah mengembangkan roket yang disebut New Shepard untuk perjalanan singkat ke ruang angkasa dan roket peluncur kelas berat yang disebut New Glenn untuk keperluan kontrak peluncuran satelit.
Seorang eksekutif Blue Origin mengatakan kepada Reuters beberapa bulan lalu, roket New Glenn akan siap untuk dioperasikan menjelang tahun 2021. Sebelumnya Blue Origin pernah mendiskusikan rencana pemukiman manusia di bulan.
Bezos, berniat untuk membawa Blue Origin semakin dekat kepada komersialisasi. Menekankan visinya yang lebih luas yang membuat jutaan orang di masa depan mampu untuk hidup dan bekerja di angkasa luar. Ia menyebuatkan dua persoalan penting: menekan biaya peluncuran dan menggunakan berbagai sumberdaya yang telah tersedia di angkasa luar.
“Satu dari hal terpenting yang kita ketahui tentang bulan saat ini adalah tentang keberadaan air di sana,” ujar Bezos. “Air di sana hadir dalam bentuk es. Lokasi keberadaannya di kawah yang tertutup bayangan secara permanen di kutub bulan.”
Jeff Bezos memang menjadi lelaki paling tajir dengan ambisi yang dinilai mampu menembus batas imaji. Insting berbisnis dan keberaniannya mencoba hal berbeda menjadikannya sebagai pribadi yang dikagumi. Dalam daftar orang terkaya di dunia, Bezos menempati urutan teratas degan total kekayaa mencapai USD131 miliar atau setara Rp1.830 triliun. Lalu diikuti oleh bos Microsoft Bill Gates dengan kekayaan mencapai Rp96,5 miliar atau setara Rp1.350 triliun.