Menyikapi hal tersebut pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya angin kencang.
“Pada Senin lalu (25/10), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan adanya dua bibit siklon tropis yang tumbuh di belahan bumi utara Indonesia. Kedua bibit tersebut yaitu siklon tropis 98W, yang tumbuh di Samudra Pasifik sebelah timur Filipina, dan 99W, yang tumbuh di Laut China Selatan.”
Pantauan BMKG, dampak tidak langsung dari bibit siklon 98W yaitu gelombang laut dengan ketinggian 1,25- 2,5 meter yang dapat terjadi di Samudra Pasifik timur Filipina. Sedangkan dampak tidak langsung 99W yaitu kondisi cuaca di Indonesia.
Potensi kondisi cuaca yang dapat terjadi yaitu hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, gelombang laut dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter serta 2,5 meter hingga 4,0 meter.
Wilayah yang dapat berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat berada di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
BMKG juga menginformasikan bahwa selain dampak tidak langsung dari kedua bibit siklon tersebut, cuaca di beberapa wilayah Indonesia juga dipengaruhi fenomena oleh gelombang Rossby dan gelombang Kelvin yang terpantau aktif di beberapa wilayah Indonesia, serta fenomena alam lain yang berdampak pada cuaca.
Beberapa wilayah yang berpotensi hujan sedang hingga lebat dan dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang pada 25 – 30 Oktober 2021, sebagai berikut.
“Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.”