Makassar, Lontar.id – Operasi Ketupat 2019 yang serentak dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia kini telah berakhir. Selama 13 hari pelaksanaan operasi itu, Polda Sulsel mengklaim mencatat terjadi adanya penurunan signifikan angka kejadian kecelakaan lalulintas, baik arus mudik maupun arus balik lebaran tahun 2019.
Dari catatan Anev Ops Ketupat 2019, Polda Sulsel mencatat lakalantas hanya 44 kasus. Dibandingkan pada tahun 2018 lalu, kecelakaan lalu lintas sedikit lebih tinggi yakni sebanyak 156 kasus. Artinya, ada penurunan sebesar 72 persen kecelakaan baik arus mudik maupun balik untuk tahun 2019.
Meski angka kecelakaan lalulintas menurun, tapi telah terjadi peningkatan jumlah korban yang meninggal dunia. Dalam catatan, korban kecelakaan yang meninggal dunia pada tahun 2019 sebanyak 26 orang, korban luka berat sebanyak 13 orang. Jika dibandingkan tahun 2018 lalu korban meninggal dunia hanya 24 orang dan luka berat hanya ada 12 orang.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan bahwa Ops Ketupat 2019 yang telah dilaksanakan selama 13 hari, kini telah resmi di tutup. Dan operasi yang melibatkan beberapa instansi inipun berjalan dengan lancar dan juga trend kecelakaan lalu lintas mengalami penurunan.
“Pada tahun ini mengalami trend penurunan angka kecelakaan lalulintas yang sangat signifikan,” kata Dicky Sondani, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/6/2019) malam.
Dicky menerangkan, dalam operasi ketupat pada tahun ini, sebanyak 5.035 personel gabungan dari TNI-Polri hingga instansi terkait diterjunkan. Ribuan personel pengamanan ini masing-masing, 2.662 personel kepolisian ditambah 2.373 personel dari instansi terkait seperti TNI, Jasa Raharja, Basarnas, Damkar, serta petugas kesehatan lainnya.
“Selama ops ketupat 2019 berlangsung, ribuan personel ini ditempatkan dibeberapa titik di wilayah Sulsel. Sedikitnya terdapat 119 pos yang disiapkan, terdiri dari Pos pengamanan 67 titik, pos pelayanan 42 titik, dan pos terpadu 10 titik,” tambahnya.
Para personel ini, standby selama hampir 24 jam di pos masing-masing. Sehingga, atas dasar pengabdiannya tersebut membuat angka lakalantas di Sulawesi Selatan menurun. Sehingga, untuk kerugian materialnya dari akibat kecelakaan lalulintas juga otomatis mengalami penurunan sebesar 58 persen.
“Kerugian material dari dampak kecelakaan lalulintas pada tahun 2018 sebanyak Rp 240.220.000. jika dibandingkan tahun ini hanya Rp 101.100.000. Sehingga trend penurunannya sebesar 58 persen,” pungkasnya.
Penulis: Lodi Aprianto