Jakarta, Lontar.id – Dominasi China dan Jepang di nyaris seluruh sektor bulu tangkis tak berlaku di New Zealand Open 2019. Kini, pemegang dominasi itu adalah Indonesia. Meski hanya turnamen super series level 300, namun hampir seluruh pemain unggulan ikut berkompetisi.
Dan hasilnya cukup menjanjikan bagi Indonesia, sebab tiga wakil di sektor ganda campuran, ganda putra, dan tunggal putra sukses menembus final. Indonesia keluar sebagai juara umum dengan dua wakil mereka di sektor ganda putra dan tunggal putra mengunci gelar juara, dan satu runner-up di sektor ganda campuran.
Laga final diawali dengan laga antara ganda campuran Indonesia vs Malaysia. Wakil Indonesia Praven Jordan-Melati Daeva Oktavianti seharusnya membuka harapan awal juara Indonesia. Hanya saja, laga sengit tiga set menghadapi unggulan kedua, Chang Peng Soon dan Goh Liu Ying harus berakhir dengan kekalahan lewat skor tipis, 14-21, 21-16, dan 27-29.
Dominasi Indonesia dibuka oleh tunggal putra, Jonathan Christie. Jojo sapaannya terus tampil konsisten hingga menyudahi perlawanan pebulutangkis asal Hongkong, Angus Ng Ka Long hanya lewat dua set, 21-12, dan 21-13. Gelar di New Zealand Open 2019 merupakan raihan super series pertama Jojo dalam kariernya sebagai pebulutangkis.
Pasca merebut emas di Asian Games 2018 lalu, Jojo harus menunggu setahun untuk menunjukkan prestasinya di turnamen BWF super series. Kemenangan Jojo lalu dilanjutkan oleh ganda putra andalan Indonesia, Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan. Pasangan senior Indonesia ini diadang ganda putra juara Badminton Asia Championship (BAC) 2019, Hiroyuki Endo-Yuta Watanabe.
Beban berat jelas disandang Hendra-Ahsan. Sebab, junior mereka yang masih menempati peringkat satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon-Kevin Sanjaya Sukamuljo sempat takluk atas Endo-Yuta di Final BAC dengan skor yang cukup mencolok.
Tetapi pada akhirnya pengalaman dan konsistensi bermain yang membuktikan. Hendra-Ahsan mampu menundukkan pasangan Jepang tersebut lewat tiga set, 20-22, 21-15, dan 21-17. Kemenangan Hendra-Ahsan atas pasangan Jepang sekaligus menjaga dominasi sektor ganda putra Indonesia yang pada tiga turnamen sebelumnya kerap takluk di partai final.
Pada akhir laga, Mohammad Ahsan mengatakan, hasil positif yang mereka raih menjadi nilai tambah untuk mempersiapkan diri ke Olimpiade 2020 mendatang.
“Semakin memantapkan persiapan kami ke Olimpiade,” kata Ahsan saat menjawab pertanyaan penerjemah dan reporter yang mewawancarainya.
Sementara, Hendra berharap olahraga bulu tangkis dapat semakin populer di Dunia.
“Semoga bulutangkis semakin diminati,” ujar Hendra.
Indonesia Dominan, Jepang-China Meredup
Saat pebulutangkis Indonesia tampil dominan di final New Zealand Open 2019, Jepang dan China yang pada beberapa turnamen bulu tangkis kerap tampil dominan justru tak tampak. Hanya Korea Selatan (Korsel) yang mampu merebut juara di sektor ganda putri dan tunggal putri.
Sementara wakil China, Xuerui Li terhenti di laga Final usai kalah atas pebulutangkis muda asal Korsel, Se Young AN, 21-19 dan 21 15. China dan Jepang hanya menempatkan wakil mereka sebagai runner-up.
Di mana ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo-Yuta Watanabe ditaklukkan oleh ganda putra Indonesia, Hendra-Ahsan di partai final.
Malaysia sendiri mampu menempatkan wakil mereka sebagai juara di sektor ganda campuran. Hasil New Zealand Open 2019 sendiri bisa menjadi langkah awal Indonesia untuk kembali mengimbangi dominasi China dan Jepang pada berbagai turnamen selanjutnya.
Selain meningkatnya performa pemain di sektor tunggal putra, sektor ganda campuran juga semakin menampilkan konsistensi. Tak menutup kemungkinan tunggal putra dan ganda campuran akan semakin sering berdiri pada podium juara di banyak turnamen.
Hanya sektor tunggal putri Indonesia yang saat ini belum menunjukkan grafik yang baik. Pada berbagai turnamen, baik Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung belum mampu tampil dominan. Dua tunggal putri Indonesia tersebut kerap terhenti di babak awal saat berhadapan dengan pemain unggulan.
Hasil New Zealand Open 2019 bisa menjadi motivasi bagi para pemain bulutangkis Indonesia untuk lebih maksimal dalam perburuan gelar super series berikutnya. Tetap semangat Indonesia.