Lontar.id – Satu unit jembatan dilaporkan putus akibat banjir dengan tinggi muka air (TMA) 50-75 sentimeter di dua desa di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu, 13 Mei 2020.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Raditya Jati, menjelaskan, kedua desa tersebut adalah Desa Sipayung dan Desa Bintang Resmi.
“Banjir merendam sedikitnya 55 rumah warga di dua desa masing-masing, Desa Sipayung dan Desa Bintang Resmi, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Rabu (13/5). Banjir tersebut juga menyebabkan satu jembatan terputus,” jelasnya melalui pesan Whatsapp.
Raditya menambahkan, menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, bencana tersebut dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan Sungai Ciberang meluap dan merendam puluhan rumah warga.
BPBD Kabupaten Lebak dibantu tim gabungan tengah melakukan kaji cepat, pendataan dan pembersihan puing sisa banjir.
“Menurut laporan belum ada korban jiwa maupun luka-luka atas bencana tersebut. Kerugian materil masih dalam proses pendataan,” imbuhnya.
Banjir yang dipicu oleh intensitas hujan tinggi juga terjadi di Desa Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tenga, Provinsi Aceh, Rabu, 13 Mei 2020 pada pukul 15.00 WIB.
Selain intensitas hujan yang tinggi, kondisi tanah perbukitan di lokasi itu juga labil. Akibatnya air beserta lumpur mengalir deras membawa material lain bahkan sejumlah kendaraan juga turut terseret.
Mengutip pernyataan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Sunawardi, Raditya mengatakan, BPBD telah menerjunkan tim untuk kaji cepat dan mendata korban jiwa serta kerugian. laporan.
“Kami sedang menunggu tim kaji cepat dari Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Aceh Tengah untuk mendata korban jiwa, rumah yang terdampak maupun dampak materil lainnya,” jelasnya.
Dalam keterangan terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Tengah, Ishak menyebutkan bahwa bencana tersebut berdampak pada sedikitnya tiga desa yakni Kp. Paya Tumpi Baru, Kp. Paya Tumpi Induk dan Kp. Daling Bebese.
Selain itu banjir bandang juga menyebabkan ruas jalan Takengon menuju Bireun dan beberapa jalan di sekitarnya terputus.
Pihaknya sedang berupaya membuka jalur tersebut agar akses jalan kembali normal.
“Pada saat ini kami sedang melakukan pembukaan jalan yang tertimbun (material lonsor) agar akses jalan kembali normal dan membentuk posko pengunsian untuk dua kampung, yakni Tumpi Induk dan Paya Tumpi Baru,” jelas Ishak.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) sebanyak empat orang untuk membantu proses kaji cepat dan keperluan mendesak lainnya.