Sementara itu, fenomena gerakan tanah terjadi di wilayah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Sebanyak dua rumah warga mengalami kerusakan dengan kategori rusak sedang dan lima lainnya terisolir.
Kejadian tersebut juga mengakibatkan dua akses jalan di lingkungan desa terdampak mengalami kerusakan karena pergeseran tanah.
Wilayah terdampak berada di Desa Pangradin, Kecamatan Jasinga. Data BPBD Kabupaten Bogor pada hari ini, Kamis (23/12) menyebutkan 3 KK atau 26 jiwa terdampak.
Kejadian yang terjadi pada Rabu pagi (22/12), pukul 09.30 WIB dipicu oleh hujan dengna intensitas tinggi dan kondisi tanah labil.
BPBD telah berada di lokasi dan memberikan bantuan logistik makanan kepada keluarga terdampak. Di samping itu, pihaknya juga melakukan kaji cepat maupun analisis di lapangan sehingga dampak potensi gerakan tanah dapat dihindari.
Berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kecamatan Jasinga termasuk wilayah dengan potensi bahaya pergerakan tanah kategori menengah hingga tinggi. Demikian juga analisis inaRISK, Kabupaten Bogor memiliki 33 wilayah kecamatan yang potensi bahaya tanah longsor dengan kategori tersebut, termasuk Kecamatan Jasinga.
Menyikapi tingginya potensi bahaya hidrometeorologi, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, khususnya menghadapi puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2022. Masyarakat dapat melihat potensi bahaya maupun risiko di wilayah dengan mengakses inaRISK atau pun sistem informasi resmi lain, seperti dari PVMBG, BMKG, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau BPBD.