Lontar.id – Memasuki awal tahun baru 2020, Jakarta langsung diguyur hujan lebat. Sejumlah wilayah terkena dampak banjir se Jabodetabek. Bencana ini mengakibatkan 173.064 warga mengungsi di sejumlah titik dan 47 korban meninggal dunia. Hal itu berdasarkan data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kejadian banjir di Jakarta adalah yang paling sering diberitakan stasiun televisi dan media daring (online) tanah air selama 4 hari belakangan ini. Hampir setiap hari warga dijejali dengan informasi banjir bahkan menjadi topik nasional yang paling hangat dibicarakan ketimbang isu lain.
Seperti ribuan warga di Ndugama, Papua yang mengungsi di hutan belantara akibat konflik. Para warga tersebut keluar-masuk menyelamatkan diri di hutan karena perang antara Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan TNI/Polisi Indonesia.
Bruiltoron (23) warga asal Papua mengaku kesal dengan isi pemberitaan media massa nasional. Pemberitaan media massa menurutnya kerap tidak berimbang menyampaikan isu. Jika menyangkut kejadian di Jakarta seperti banjir, bakal menjadi isu nasional. Sedangkan pengungsi yang ada di Ndugama Papua tidak terjamah sama sekali.
Bruiltoron menumpahkan kekesalannya di insta story Instagram pribadinya. Ia menulis, warga Ndugama hingga kini sudah tiga tahun berada di tempat-tempat pengungsian yang tidak layak. Namun media nasional sama sekali tidak mengangkat kasus tersebut sebagai isu nasional.
Padahal kata Bruiltoron, Indonesia bukan saja Jakarta. Tetapi Indonesia meliputi seluruh wilayah yang ada dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.
“Hampir 3 hari full.. televisi & hampir rata” media lagi ada di kompetisi liputan banjir JABODETABEK dan sekarang sudah masuk tahun ke-3 air mata pengungsi Ndugama setetespun tidak mampu meraih pemberitaan dalam negeri ini. Sa (saya) hampir lupa kalau ada lagi nasional yang berbunyi dari Sabang sampai Merauke, berjajar Pulau-Pulau. Selamat tahun baru,” tulis Bruiltoron, Sabtu (4/01/2020).
Editor: Ais Al-Jum’ah