Lontar.id – Banjir yang merendam Kota Palangkaraya akibat meluapnya Sungai Kahayan sejak Jumat (10/9) mulai surut setelah intensitas hujan perlahan menurun.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, Kamis, 16 September 2021, menjelaskan, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya hingga Selasa lalu, empat kecamatan di wilayahnya masih terendam banjir.
“Empat kecamatan yang terlanda banjir yaitu Kecamatan Pahandut, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Sabangau dan Kecamatan Bukit Batu,” ujarya menyampaikan penjelasan Emi Abriyani Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangkaraya.
“Banjir di jalan Anoi Kelurahan Palangka Kecamatan Jekan Raya yang terjadi sejak akhir pekan lalu ini disebabkan curah hujan tinggi dan kiriman dari wilayah hulu sehingga sungai Kahayan meluap hingga rumah warga,” lanjutnya.
Kemudian ia menjelaskan bahwa kondisi sekarang genangan sudah berangsur surut diakibatkan berkurangnya intensitas hujan di Kota Palangkaraya.
“Sore ini, seperti yang kita lihat bersama, banjir sudah agak surut, sebelumnya mencapai 50 centimeter. Kita berharap terus surut sehingga warga dapat beraktivitas dengan normal,” jelasnya.
Dia mengimbau, meskipun telah surut namun warga tetap harus waspada apabila hujan kembali turun dan adanya banjir kiriman dari wilayah hulu.
“Kami selalu meminta tim di lapangan untuk mengimbau masyarakat agar tetap waspada karena menurut BKMG hujan masih akan terjadi beberapa hari ke depan dan kemungkinan banjir kiriman dari hulu,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Balap selaku Kepala Sub Bidang Kesiapsiagaan BPBD Palangkaraya mengatakan, Wali kota sudah mengeluarkan surat keputusan status siaga darurat banjir di Palangkaraya sehingga pengerahan pengerahan personel, peralatan dan sumber daya yang ada di Palangkaraya semakin cepat.
“Pemkot Palangkaraya telah mengeluarkan Surat Keputusan Siaga Darurat Banjir sejak 13 September 2021 hingga 31 Desember 2021,” imbuhnya.
BPBD telah menyiapkan tenda pengungsi di beberapa titik untuk mengantisipasi warga yang ingin mengungsi.
“Data saat ini warga terdampak sejumlah 3.383 KK atau 7.547 jiwa. Kami menyiapkan beberapa titik pengungsian, namun sampai saat ini belum ada warga yang mengungsi, warga memilih mengungsi mandiri ke rumah kerabat maupun bertahan di rumah masing-masing,” tutupnya.