Lontar.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengingatkan warganya agar tetap menerapkan protokol kesehatan meski di rumah.
Pesan ini disampaikan akibat tingginya kasus positif Covid-19 yang berasal dari klaster keluarga.
“Mohon dukungan dari semua masyarakat termasuk klaster keluarga yang terus meningkat, di rumah kami minta tetap melaksanakan protokol kesehatan termasuk memakai masker,” ujar Riza di Balai Kota, Senin, 28 Desember 2020.
Berdasarkan laporan penambahan kasus Covid-19 di Jakarta pada Senin (28/12), tercatat 1.678 kasus.
“Total penambahan kasus positif sebanyak 1.678 kasus,” ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
Dwi mengatakan jumlah tersebut didapat dari 7.831 orang yang dilakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan hasil 1.272 orang positif dan 6.559 negatif. Sedangkan 406 kasus didapat dari 1 laboratorium rumah sakit vertikal dan 2 laboratorium rumah sakit swasta yang baru melapor hari ini.
“Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 193.166 orang. Sedangkan jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 99.410,” terangnya.
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sejumlah 393 kasus. “Sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 14.500,” terangnya.
Sedangkan, jumlah kasus Konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 177.604 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 159.878 dengan tingkat kesembuhan 90 persen dan total 3.226 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,8 persen sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3 persen.
Pada Rabu pagi, 30 Desember 2020, jurnalis Lontar mencoba melihat langsung aktivitas masyarakat di beberapa pemukiman padat di kawasan DKI Jakarta.
Dari pantauan Lontar, masih banyak masyarakat yang abai dalam menerapkan prokes, mulai dari menjaga jarak dan menggunakan masker. Bahkan anak-anak yang bermain di luar rumah hanya beberapa yang menggunakan masker dan menjaga jarak.
Warga yang dikonfirmasi pun masih banyak yang belum tahu tentang mengganasnya klaster keluarga dan ada beberapa juga yang tidak ambil pusing dengan hal itu. Menurut mereka keadaan di tempat mereka sangat sulit untuk menerapkan prokes. Berikut foto-fotonya: