Makassar, Lontar.id – Jejak keberadaan Galih Andika Prasetyo (20), pendaki yang sempat dikabarkan hilang secara misterius pada Minggu 10 Februari 2019 lalu, saat mendaki di Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel, mulai menemui titik terang.
Baca Juga: Dua Pekan Berlalu Pasca Hilangnya Pendaki di Bawakaraeng
Seorang warga menemukan jenazah yang tinggal tulang belulang di kaki gunung Bawakaraeng, hulu sungai tenggara, lingkungan Bulubalea, Kelurahan Pattapang, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulsel, Selasa (21/5/2019) sekitar pukul 11.00 Wita.
Informasi yang dihimpun, jenazah tersebut pertama kali ditemukan oleh warga sekitar bernama Marsuki daeng Kulle (37) sewaktu sedang berburu babi hutan di kaki gunung Bawakaraeng. Tiba-tiba saja, saksi melihat sebuah tas dan jerigen tergeletak di dekat hulu sungai.
Karena penasaran dengan tas ransel itu, Daeng Kulle pun berinisiatif untuk mencari si pemilik tas. Dia pun mulai mencari jejak si pemilik tas sembari sesekali berteriak dengan maksud si pemilik tas mengetahui akan keberadaannya. Suasana pun makin sunyi, dan tiba-tiba saja Daeng Kulle melihat sesuatu yang mencurigakan di sungai.
Daeng Kulle mencoba mendekati sesuatu yang mencurigakan itu. Dan ia pun terkejut karena benda yang mencurigakan itu ternyata jenazah manusia yang telah hancur. Jenazah tersebut hanya tinggal tulang belulang dan terlihat terjepit di sela-sela batu.
Baca Juga: Bawakaraeng, Pendaki Hilang, dan Cerita Pasar Hantu
Selanjutnya, Daeng Kulle langsung menginformasikan hal tersebut kepada pemerintah setempat dan sekaligus menyerahkan tas korban yang didapatnya. Kemudian, pemerintah setempat juga langsung berkoordinasi dengan pihak kepolisan serta Bhabinkamtibmas menghubungi pihak keluarga korban.
“95 persen jasad yang ditemukan itu Galih dan info keluarga sementara, jasad yang ditemukan dibersihkan dulu, setelah itu dibawa pulang (ke Makassar),” kata Desy yang merupakan sepupu Galih saat dihubungi Lontar.id, Selasa (21/5/2019) malam.
Desy membeberkan, jika pihak keluarganya juga baru mendapatkan informasi atas ditemukannya jasad Galih di kaki gunung Bawakaraeng. Dan saat mendapatkan informasi itu, keluarganya tersebut langsung berangkat ke Bawakaraeng untuk melihat dan membenarkan informasi itu.
“Untuk kondisi jasad Galih, kurang lebih seperti yang di-posting di Facebook. Dan insyallah, jasadnya besok dibawa ke Makassar dan kemungkinan langsung dikebumikan,” terangnya.
Dalam penemuan jenazah tersebut, petugas juga berhasil mengamankan tas yang diduga milik Galih.

Tas ini berisi tiga buah handphone dan power bank, dua buah dompet yang berisi SIM dan KTP atas nama Galih Andika Prasetyo dan Muh Wira Fatriansyah.
Baca Juga: Cari Jejak Galih di Bawakaraeng, ‘Orang Pintar’ Ikut Dilibatkan
Galih Andika Prasetyo sebelumnya dikabarkan hilang saat mendaki di Gunung Bawakaraeng pada Minggu, 10 Februari 2019 lalu. Saat itu, Andika sedang melakukan pendakian bersama dengan beberapa rekannya. Naasnya, Andika tiba-tiba saja tersesat dan dinyatakan hilang.
Tim SAR gabungan pun langsung diterjunkan untuk melakukan pencarian. Namun, setelah dilakukan pencarian dengan berbagai cara selama sepekan dan keberadaan Galih tak kunjung ditemukan sehingga pencarian pun dihentikan pada Senin, 18 Februari 2019 lalu.
Baca Juga: Ia Bercerita Soal Galih, Gunung Bawakaraeng dan Tata Rasyid
Sepekan pasca pencarian dihentikan, sejumlah tim independen yang terdiri dari gabungan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) masih terus melanjutkan pencarian. Demi untuk mencari Galih, tim independen ini rela membuka jalur baru.
Meski demikian, usaha para pencari Galih ini lagi-lagi sia-sia. Jejek keberadaan Galih tak kunjung ditemukan. Pada akhirnya, pihak keluarga pun nekat melakukan pencarian dengan melibatkan orang pintar (dukun) hingga rela bermalam di Lembanna untuk menunggu kabar dari tim pencari yang terus melakukan pencarian.
Penulis: Lodi Aprianto