Jakarta, Lontar.id – Musibah banjir di 10 Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) sejak Selasa (22/1/2019), membuat daratan di Kota Makassar, Kabupaten Gowa dan Maros nampak seperti sungai. Itu terlihat dari rekaman video dari udara yang diunggah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho di akun twitternya @Sutopo_PN, Rabu (23/1/2019).
Baca Juga: Sulsel Dikepung Banjir, Pengungsi Meningkat dan Akses Jalan Lumpuh
Data terbaru BNPB Sulsel yang diupdate, Kamis (24/1/2019) siang, menyebutkan, penanganan banjir, longsor dan puting beliung yang menerjang wilayah Sulsel terus dilakukan. Evakuasi, pencarian, penyelamatan korban dan penanganan pengungsi serta masyarakat yang terdampak banjir terus diintensifkan.
“Di beberapa tempat banjir mulai surut. Debit aliran dari Waduk Bili-Bili juga makin berkurang,” kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Disebutkan Sutopo, hingga H+2,Kamis (24/1/2019) pukul 14.00 WIB, berdasarkan pendataan dampak bencana yang dilakukan oleh Pusdalops BPBD Sulsel, tercatat 78 desa terdampak bencana di 52 kecamatan yang tersebar di 10 kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap dan Bantaeng.
Dari 10 Kabupaten/Kota terdampak tersebut, korban meninggal disebutkan berjumlah 30 orang, 25 orang hilang, 47 orang luka-luka, 5.825 orang terdampak, 3.321 orang mengungsi, 76 unit rumah rusak (32 unit hanyut, 25 rusak berat, 2 rusak sedang, 12 rusak ringan, 5 tertimbun).
Baca Juga:Berikut beberapa Daerah Berpotensi Hujan Lebat Sampai Akhir Januari
2.694 unit rumah terendam, 11.433 hektare sawah terendam banjir, 9 jembatan rusak, 2 pasar rusak, 6 unit fasilitas peribadatan rusak dan 13 unit sekolah rusak.
“Data ini sementara dan kemungkinan berubah karena pendataan masih dilakukan oleh BPBD dan unsur lainnya,” terang Sutopo.
Berikut 10 Kabupaten/Kota yang terdampak di Sulsel:
- Kabupaten Gowa meliputi 16 orang meninggal dunia, 21 orang hilang, 46 luka, 2.121 orang mengungsi, 10 unit rumah rusak (5 rusak berat dan 5 tertimbun), 604 unit rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.
- Kota Makassar, sebanyak 2.942 orang terdampak, 1.000 orang mengungsi, dan 477 rumah terendam banjir.
- Kabupaten Soppeng terdapat 1.672 ha sawah terendam. Pendataan masih dilakukan.
- Kabupaten Jeneponto meliputi 10 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 51 rumah rusak (32 hanyut, 19 rusak berat.
- Kabupaten Barru meliputi 2 unit pasar, 1 fasilitas pendidikan, 1 fasilitas pemerintahan.
6.Kabupaten Wajo sebanyak 1.683 orang terdampak, 1.198 rumah terendam.
1.412 ha sawah terendam, 8 jembatan rusak, 4 fasilitas peribadatan rusak, 11 fasilitas pendidikan rusak.
- Kabupaten Maros terdapat 4 orang meninggal dunia, 1200 orang terdampak, 200 orang mengungsi, 400 unit rumah terendam, 8.349 ha sawah, 1 fasilitas peribadatan
- Kabupaten Bantaeng 1 unit rumah rusak sedang.
- Kabupaten Sindrap terdapat 1 kk terdampak, 1 unit rumah rusak sedang.
- Kabupaten Pangkep terdapat 1 orang hilang, 1 luka-luka, 28 rumah (1 rusak berat, 12 rusak ringan, 15 terendam), 1 fasilitas peribadatan, 1 fasilitas sekolah rusak.
Air Waduk Bili-bili Turun, BNPB Serahkan Rp 1 Miliar
Curah hujan ekstrem yang melanda wilayah Sulawesi Selatan pada Selasa (22/1/2019) telah menyebabkan peningkatan debit sungai dan Waduk Bili-Bili sehingga banjir. Longsor terjadi di daerah-daerah perbukitan. Dalam dua hari terakhir hujan berkurang. Hal ini juga menyebabkan debit keluaran Waduk Bili-Bili menurun.
Pada Kamis (24/1/2019) pukul 14.20 WIB, status tinggi muka air Waduk Bili-Bili 99.43 meter. Volume waduk sekitar 258.28 juta meter kubik dan inflow sekitar 144.99 meter kubik per detik serta outflow sekitar 145.00 meter kubik per detik. Status di bawah normal. Artinya aman dengan tinggi bukaan pintu air menjadi 1 meter.
“Penanganan darurat masih terus dilakukan. Tim gabungan dari BPBD BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian/Lembaga, SKPD, PMI, relawan, NGO dan masyarakat melakukan penanganan darurat. BNPB terus mendampingi BPBD dalam penanganan darurat,” ujar Sutopo.
Kepala BNPB, Doni Monardo, telah berada di lokasi bencana untuk mengkoordinir potensi nasional membantu Pemda Sulsel.
BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai Rp1 miliar untuk operasional keposkoan dan darurat bagi BPBD yaitu Jeneponto Rp250 juta, Gowa Rp 250 juta, Maros Rp250 juta dan Kota Makassar Rp250 juta. Selain itu bantuan logistik juga dikirimkan.
“Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Januari hingga Februari adalah puncak hujan sebagian besar wilayah di Indonesia. Lakukan langkah-langkah antisipasi dalam skala individu, keluarga dan komunitas.”
Baca Juga: Jalan Sunyi dan Mutasi Umar Septono
Penulis: Ruslan