Tuesday, May 20, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Esai

Bisakah Kita Biasa Saja Saat Ngomongin Keberagaman Orientasi Seksual?

Oleh Ais Aljumah
9 June 2019
in Esai

Sumber Foto: Sharyn Graham Davies

205
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Kenapa sih kita suka kagetan saat mendengar istilah lesbian, gay, transgender, trans-seksual, biseksual, dan istilah-istilah sejenis lainnya? Kenapa kita terbentuk dengan kecenderungan menolak konsep itu, padahal dalam realitasnya, mereka ada, tapi kita sulit menerimanya.

Seorang teman sering mengeluarkan lontaran candaan dengan mengatakan, “loh, saya ini bukan cuman biseks, tapi juga multiseks. Sama apa aja bisa, hehe.”

Ungkapan di atas menyiratkan, bahwa sebenarnya persoalan keberagaman orientasi sesksual adalah sesuatu yang biasa bahkan sangat lentur. Sehingga, tidak perlu paronoia duluan saat membicarakannya.

Dalam beberapa alasan mengapa saya cenderung tidak ambil pusing dengan pilihan orientasi seksual seseorang, ya karena di dunia ini, masih banyak yang perlu dipersoalkan selain mengurusi seksualitas seseorang. Alasan lainnya adalah karena orientasi seksual tidak menjadi satu-satunya syarat dalam menentukan gender seseorang.

Saya ingin mengambil contoh dalam budaya timur. Menurut Davies (2018), salah seorang peneliti gender di Indonesia, ia memandang bahwa pembentukan gender dalam budaya timur tidak hanya dipengaruhi oleh biological sex, tapi juga peran, posisi, dan pekerjaan.

Sebagai contoh, dalam suku Bugis, dikenal istilah gender ke-lima. Gender ke-lima ini disebut bissu yang memiliki identitas androgini, yakni di dalam dirinya terjadi perpaduan unsur feminin dan maskulin.

Identitas gendernya sebagai androgini tidak hanya dibentuk karena orientasi seksualnya, namun juga perannya sebagai pemimpin adat dan memiliki posisi yang tinggi dalam strata sosial masyarakat Bugis. Seorang bissu harus menguasai ilmu Bugis kuno, ilmu pengobatan, menguasai sejarah dan silsilah kerajaan, serta kemampuan lainnya.

Baca Juga: Keberagaman Gender dalam Suku Bugis dan Hal-Hal yang Luput

Pemahaman yang lebih radikal tentang gender dan tubuh datang dari beberapa teoritikus. Bagi Butler (pencetus teori performativitas), ia meniadakan material tubuh sebagai penentu gender seseorang. Menurutnya tidak ada ekspresi gender dibalik material tubuh. Justru penampilan atau performativitas seseorang yang menentukan gendernya. Sementara, menurut Schleifer (2006) menyatakan kebalikan dari argumen Butler. Menurutnya, seksualitas juga penting untuk membangun gender dan seks, meskipun keduanya (gender dan seks) dibentuk melalui interaksi seksual.

Gender dan seks yang terbangun melalui interkasi seksual bisa dilihat salah satunya dalam kehidupan kelompok perempuan kulit hitam yang diperlakukan sebagai budak seks dan pekerja oleh laki-laki. Dalam novel, The Colour Purple misalnya, dikisahkan salah satu tokoh utama yang mendapatkan represi seksual secara terus-menerus oleh ayah dan suaminya. Melalui represi tersebut, ia membalikkan ketakutan tubuhnya terhadap laki-laki dengan mendapatkan kenyamanan dalam tubuh perempuan.

Keputusannya menjadi lesbian karena praktik-praktik opresi dan kekecewaan terhadap tubuh sendiri. Saya pribadi, lebih bersepakat untuk menggabungkan kedua pemikiran tokoh itu dan menarik kesimpulan jika seksualitas seperti halnya identitas juga sangat cair.

Share82Tweet51Share21SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Antisipasi Perang di Masa Depan, Israel Gelar Latihan Korsp Lapis Baja

Next Post

Apakah Mahasiswa Sudah Pasti Jadi Orang Intelek?

Related Posts

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target
Esai

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target

by Dumaz Artadi
3 February 2021

Lontar.id - Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU) untuk jenazah pasien positif Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, tidak sesuai target yang...

Read more
Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

21 April 2020
Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

9 February 2020

Gugatan Terhadap Penggunaan Istilah Animisme untuk Menyebut Kepercayaan Nenek Moyang

6 February 2020
Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

4 February 2020
YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

29 January 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In