Lontar.id – Dirjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, mendorong Disdukcapil yang belum mencapai target pencetakan Kartu Identitas Anak (KIA) untuk bekerja sama dengan dunia pendidikan.
Dilansir laman resmi Ditjen Dukcapil Kemendagri, Selasa, 16 November 2021, hal itu disampaikan Zudan saat mengikuti Focus Group Disscusion (FGD) Pencapaian Target Nasional Kepemilikan KIA Tahun 2021 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (15/11/2021).
Kerja sama itu setidaknya berupa akses data pokok pendidikan (Dapodik) untuk mengambil data anak untuk kemudian dicetakkan KIA-nya. Sejauh ini, akses data Dapodik tak sulit dilakukan.
“KIA paling cepat dikejar. Gunakan Dapodik ambil anak TK dan PAUD. Tiap hari Senin turun ke sekolah dan bagikan KIA-nya,” kata Zudan memberi solusi.
Sebelumnya dalam FGD tersebut, Kadis Dukcapil Provinsi Sultra Ismail Lawasa melaporkan bahwa pencetakan KIA di wilayahnya sudah mencapai 35,8 persen. “Artinya sudah berada di atas standart nasional (30 persen),” kata Ismail.
Dari 17 Disdukcapil kabupaten/kota di Sultra, ada 13 kabupaten yang pencetakannya sudah mencapai angka 30 persenan, 2 Disdukcapil hampir 30 persen. “Yang masih butuh kerja keras Muna Barat dan Konawe,” kata dia.
Selain dihadiri oleh sejumlah perwakilan Disdukcapil se-Sultra, turut hadir dalam FGD tersebut, Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud dan Forkopimda Wakatobi.
Dalam kesempatan tersebut, Ilmiati menyatakan ungkapan terima kasihnya pada Ditjen Dukcapil yang sudah bersedia datang memberi arahan.
Hilmiati berpandangan, KIA merupakan hal penting bagi anak-anak di Wakatobi, karena terkait dengan berbagai manfaat yang bisa didapat anak-anak Wakatobi.