Tuesday, May 20, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Esai

Debat-Tafsir Simbol Iluminati yang Tak Akan Selesai

Oleh Ais Aljumah
11 June 2019
in Esai
Debat-Tafsir Simbol Iluminati yang Tak Akan Selesai
156
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Ridwan kamil dan Rahmat Baequni sedang mendapatkan perhatian nasional. Keduanya pada tanggal 6 Juni 2019 melakukan dialog terbuka yang di gelar di masjid PUSDAI Bandung dan difasilitasi MUI Jawa Barat. Hal ini terkait dengan kecurigaan adanya simbol iluminati di salah satu Masjid di Jawa Barat.

Ramat Baequni beserta jajaranya memprotes arsitektur masjid tersebut yang dalam pengamatan mereka menyerupai “bentuk phallus dan segitiga bermata satu ala iluminati. Sementara Ridwan Kamil selaku arsitektur masjid mencela tunduhan tersebut dan beranggapan arsitektur Masjid terinspirasi dari estetika geometri, yang didominasi bentuk-bentuk lingkaran dan segitiga.

Tidak ada yang salah dari interpertasi Rahmat Baequni, begitu juga klarifikasi dan argumentasi yang dipertahankan Ridwan Kamil dalam mencela tuduhan tersebut. Rahmat Baequni dengan prespektif dominasi wacana simboliknya dan Ridwan Kamil dengan prespektif estetikanya.

Peristiwa ini menjadi hangat karena perdebatan di belakang layar antara pihak-pihak yang merasa terwakili oleh kedua belah aktor. Mengutip prespektif Heryanto peristiwa ini dapat dibaca sebagai pertentangan antara pihak yang ingin “meng-Islamkan modernisasi” dan pihak yang ingin “memodernisasi Islam”.

Dalam sudut pandang Baequni, umat Islam bisa saja membangun masjid semegah apapun tanpa perlu merubahnya dari bentuk yang tradisional, apalagi menyerupai Iluminati momok besar dalam sejarah perdaban
Islam. Di pihak lain, Ridwan Kamil berusaha mengeksplorasi Islam dengan mengambil beberapa terobosan estetika baru dalam menciptakan arsitektur masjid.

Fenomena ini bukanlah barang baru di Indonesia, dan seolah-olah hanya menjadi perdebatan yang sia-sia. Pihak yang satu lebih cenderung dalam memerangi apa yang mereka anggap sebagai ancaman pihak luar bagi kehidupan Islam yang sejati. Sementara pihak yang kedua lebih kepada pembangunan agama secara subtansial dan transformatif.

Kelompok yang pertama biasanya memiliki modal agama yang kurang, sehingga ekspresi keagamaan mereka di ruang publik seringkali dibarengi dengan perasaan gelisah dan ketakutan. Sementara kelompok yang kedua cenderung memiliki modal agama yang lebih banyak, sehingsa mungkin lebih berkomitmen secara subtansial, tetapi sering kali terlampau progresif sehingga melupakan permasalahan di akar rumput, dan sesekali meremehkan mereka yang berada di pihak yang pertama.

Era baru Islamisasi di Indonesia kira-kira sudah berumur kurang lebih dua dekade, seiring dengan berkahirnya pemerintahan sekuler-militeristik orde baru. Sebagai muslim kadang-kadang saya mengahayati fenomena ini dengan bangga dan penuh harap, dan kadang-kadang juga penuh sesal dan
kecewa. Penuh harap dikarenakan perdebatan tersebut mencerminkan tahap baru dalam merumuskan ulang modernitas dan ke-Islaman di Indonesia, dan penuh sesal karena peredebatan ini tidak menuju titik temu yang pasti, dan sesekali memakan ongkos kemanusian yang mahal.

Perdebatan ini tidak akan menuju suatu tahap baru jika kedua belah pihak sama-sama tidak mau merefleksikan diri.

Share62Tweet39Share16SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kantor Pengadilan Bulukumba Diobrak-abrik Massa

Next Post

Klaim Menang Prabowo yang Berubah-ubah

Related Posts

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target
Esai

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target

by Dumaz Artadi
3 February 2021

Lontar.id - Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU) untuk jenazah pasien positif Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, tidak sesuai target yang...

Read more
Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

21 April 2020
Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

9 February 2020

Gugatan Terhadap Penggunaan Istilah Animisme untuk Menyebut Kepercayaan Nenek Moyang

6 February 2020
Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

4 February 2020
YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

29 January 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In