Lontar.id – “Woe, loe dibayar berapa,” seru salah seorang mahasiswa sambil menunjuk kelompok mahasiswa yang mendukung revisi UU KPK.
Terdapat dua kelompok mahasiwa yang menggelar aksi demonstrasi di Gedung DPR Jl. Gatot Subroto. Dari dua kelompok ini ada yang mendukung revisi UU KPK. Mereka yang mendukung terdiri dari ratusan orang yang menggunakan jas almamater dan baju biasa.
Beberapa di antara mereka menentang spanduk dukungan atas revisi UU KPK dan meminta agar pimpinan KPK yang baru segera dilantik.
Sedangkan spanduk ukuran besar dipajang di pintu masuk bertuliskan, “Keluarkan Agus Raharjo dari KPK, bubarkan WP KPK. Usir Saut Sitomurang dari KPK, mendukung revisi UU KPK No. 30 Thn 2002 dan segera lantik pimpinan KPK terpilih”
Sementara dari ribuan kelompok massa aksi yang lainnya, yaitu terdiri dari perwakilan kampus-kampus dan organisasi seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyerukan agar menolak dilakukan revisi UU KPK dan RKUHP bermasalah.
Dua kelompok massa aksi ini pun saling menuding merupakan massa bayaran yang diatur oknum tertentu. Belum jelas siapa oknum di balik layar yang dituding menggerakkan massa. Namun yel-yel perjuangan turut dinyanyikan massa aksi yang menolak revisi UU KPK dan RKUHP.
Menjelang Maghrib, kedua massa mulai terprovokasi. Lemparan botol minuman dari kedua arah tak bisa dihindarkan, namun beruntung pihak keamanan yang berjaga-jaga di lokasi mampu meredam amarah massa.
Kapolsek Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan yang berdiri di atas mobil watter canon, berulang-ulang kali meminta massa agar tidak terprovokasi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. Namun lemparan botol minuman dari kedua arah masih terus berlangsung dan mengenai aparat keamanan yang berdiri membentuk berikade di tengah massa.
Lemparan botol minuman berhenti hingga perwakilan dari massa aksi menaiki mobil watter canon dan menenangkan massa.
“Adik-adik mahasiwa, hati-hati jangan sampai ada yang terprovokasi,” ujar Kapolsek Jakarta Pusat, Kombes Pol Harry Kurniawan, Senin (23/9/2019).
“Jangan-jangan, tenang-tenang, sudah mundur. Ada kami dari Polri dan TNI,” akunya
Setelah kedua massa mulai reda, Kapolres Jakarta Pusat meminta kedua massa agar mengumandangkan Azan Magrib dan salat bersama. Hingga berita ini diturunkan, kedua kelompok massa aksi masih bertahan di depan Gedung DPR.
Editor: Ais Al-Jum’ah