Tuesday, May 20, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Esai

Film The Professor and The Madman dan Mengapa Kita Harus Mengerti Kegilaan

Oleh Ais Aljumah
13 June 2019
in Esai
Film The Professor and The Madman dan Mengapa Kita Harus Mengerti Kegilaan
46
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

“If love, then what?” tanya seorang perempuan muda yang ditinggal suaminya kepada Dokter Minor.

“Then love” jawab sang perempuan muda itu kembali setelah dokter Minor hanya diam dan mengiggil mendengar pertanyaan sang perempuan. Kita bisa mengerti, pertanyaan itu tidak mudah hingga membuat tubuh dokter Minor menggigil.

Percakapan di atas adalah yang paling saya sukai di antara adegan-adegan percakapan yang lain. Meski demikian, film The Professor and The Madman (2019), bukanlah film romantis. The Professor and The Madman merupakan film yang berkisah tentang sejarah penyusunan salah satu karya besar di dunia, Kamus Oxford atau Oxford English Dictionary (OED).

Tak hanya tentang sejarah pembuatan OED, kisah juga dibaluti dengan percintaan, pengorbanan, amarah, dan yang paling utama adalah tentang sebuah kegilaan. Seperti judul filmnya, kita bisa langsung menebak bahwa film ini menarasikan kisah seorang manusia yang tersebut gila.

Pengalaman traumatis Dokter Minor sebagai salah satu tenaga medis di peperangan menjadikannya sangat mudah menciptakan ketakutan-ketakutannya sendiri. Fase kritis dalam hidupnya terjadi setelah membunuh seorang laki-laki yang kemudian mengantarkannya sebagai salah satu tokoh yang memiliki konstribusi terbesar dalam penyusunan OED.

Di dalam sel rumah sakit jiwa, Dokter Minor dirawat. Tidak ada perawatan yang berarti bagi kesehatan mental dan jiwanya, sampai ia bertemu dengan tumpukan buku. Buku menyembuhkannya, buku pula yang membuatnya jatuh cinta kembali.

Tokoh penting lainnya adalah James Murray atau The Professor. Meski tidak menempuh pendidikan formal, dengan kecerdasannya, ia dinobatkan sebagai ketua tim penyelesaian OED. Bersama keluarganya, Murray berangkat ke Oxford bersama kelima anaknya.

James Murray kemudian bertemu dengan Dokter Minor setelah Murray menyebarkan pengumuman kepada siapapun yang menggunakan bahasa Inggris bisa menawarkan diri menjadi kontributor pembuatan kamus.

Pengumuman tersebut sampai di tangan Dokter Minor. Bersama ketakutan-ketakutannya, di dalam sel, Dokter Minor menyusun, membaca dan mencari kutipan, dan secara teratur mengirimkan kutipan-kutipan tersebut kepada Murray. Tak kurang dari 10.000 kutipan telah disumbangkannya untuk membantu tim penyusunan kamus yang diketuai Murray.

Bagi Murray, kehadiran kutipan-kutipan dari Dokter Minor sangat berarti. Ia secara khusus menuliskan ucapan terima kasih di bagian pengantar kamus. Hingga pada suatu waktu, setelah menyelesaikan separuh pembuatan kamus, Murray memutuskan bertemu dengan Dokter Minor.

Masalah hadir setelah Dokter Minor jatuh cinta dengan perempuan yang merupakan isteri dari orang yang dibunuhnya. Ia mengajarinya membaca dan menulis dan kembali saling jatuh cinta setelah pertemuan beberpa kali. Peristiwa itu membuat Dokter Minor dikepung oleh ketakutan. Ia kemudian melukai dirinya sendiri setelah sang perempuan bertanya, if love, then what? Periwatiwa itu juga yang menjadikan Dokter Minor memutuskan berhenti menjadi kontributor OED.

Puncaknya adalah saat orang-orang mengetahui jika salah satu kontributor terbesar EOD adalah seseorang yang memiliki gangguan kejiwaan. Murray dipecat dan dikeluarkan dari tim penyusunan sampai akhirnya dipanggil kembali dan menyelesaikan penyususan OED sampai huruf T, sebelum ajal menjemputnya.

Berbeda dengan bukunya yang 10 tahun terbit lebih awal. Film ini tetaplah hasil adaptasi dari buku karya Winchester dengan judul yang sama. Beberapa narasi disederhanakan, misalnya dalam film tidak diceritakan latar belakang hidup James Murray sebagai anak yang berasal dari keluarga sangat miskin dan harus putus sekolah sampai mampu mendapat gelar professor. Gelar yang diraih melalui pendidikan tidak formal.

Selebihnya, film ini tetap mengagumkan. Kisah yang tersaji membuat kita mafhum bagaimana suatu kamus disusun dan menjadi rujukan di seluruh bidang ilmu pengetahuan. Kamus yang lahir dari pergulatan hidup seseorang yang tersebut gila. Hal itu juga membuat kita berpikir, semesta bahasa barangkali hanya dimengerti oleh mereka yang justru hidup dalam “kegilaan-kegilaanya”.

Share18Tweet12Share5SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dugaan Korupsi Kapal Latih, Polisi Bakal Panggil "None" Kadisdik Sulsel

Next Post

Polisi Dalami Skandal Video Pelajar Mesum di Bangku Sekolah, Berikut Fakta-faktanya

Related Posts

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target
Esai

Pembangunan TPU Rorotan Tak Sesuai Target

by Dumaz Artadi
3 February 2021

Lontar.id - Pembangunan tempat pemakaman umum (TPU) untuk jenazah pasien positif Covid-19 di Rorotan, Jakarta Utara, tidak sesuai target yang...

Read more
Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

Kami Bukan Pembawa Virus, Mengapa Dijauhi?

21 April 2020
Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

Skincare Korea yang Baik untuk Orang Indonesia

9 February 2020

Gugatan Terhadap Penggunaan Istilah Animisme untuk Menyebut Kepercayaan Nenek Moyang

6 February 2020
Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

Menakar Artificial Intelligent sebagai Sebuah Kemudahan

4 February 2020
YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

YouTubers yang Suka Bikin Prank Beralih Saja Jadi Tiktokers

29 January 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In