Lontar.id – Produsen kartu ucapan buatan tangan atau handmade, Papyrus, menutup seluruh tokonya, sebanyak 254 toko di seluruh penjuru dunia.
Pengumuman penutupan disampaikan setelah penurunan dalam penjualan kartu ucapan, pada titik antara dua waktu utama dalam industri kartu ucapan, yaitu Hari Valentine yang merupakan penjualan terbesar kedua setelah Natal untuk Papyrus.
Selama ini Papyrus menjadi pilihan para wanita untuk mendapatkan beragam kartu ucapan yang manis. Para pelanggannya itu kemungkinan akan bersedih dengan ditutupnya Papyrus, yang pertama dibuka pada tahun 1973 di Berkeley, California.
Penutupan Papyrus akan dilakukan sebulan ke depan, dan pengelola akan menghabiskan seluruh stok yang dimiliki di toko.
Penjualan likuidasi telah dimulai di lokasi seluruh DMV (DC, Maryland dan Virginia), semua barang dagangan dijual dengan potongan harga atau diskon mulai 30 hingga 50 persen.
Sedangkan barang-barang Natal atau barang musiman lain yang sudah lewat waktu, dijual dengan penurunan harga yang lebih drastis yaitu 80 persen. Penjualan dengan diskon 20 persen hingga 40 persen di seluruh toko juga dipromosikan di situs web Papyrus.
“Keputusan ini memilukan bagi saya, tentu saja secara pribadi,” kata Dominique Schurman dalam sepucuk surat kepada 1.400 karyawan Papyrus.
Schurman berharap, melalui kartu ucapan artistik, bijaksana dan produk ekspresi pribadi yang diproduksi Papyrus, mereka dapat menginspirasi orang-orang untuk merayakan dan menghormati orang-orang istimewa.
“Menciptakan momen yang bermakna di sepanjang jalan,” menurut pernyataan dari Papyrus pada 25 Januari 2020 lalu.
“Merek Papyrus tetap hidup, dan kami harap Anda masih menemukan kesenangan di dalamnya,” imbuhnya sambil menjelaskan bahwa beberapa produknya akan terus dijual di Target setelah toko Papyrus tutup.
Dari pantauan Lontar, sejumlah calon pembeli memilih kartu ucapan di Toko Papyruz, Union Station, Washington DC, AS, Senin (3/1/2030). Berikut foto-foto yang diabadikan oleh jurnali Lontar, Muhaimin A Untung.