Lontar.id – Pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih juara pertama Daihatsu Indonesia Master 2020, setelah menaklukkan pasangan Denmark, Sara Thygesen/Maiken Fruergaard (Denmark), lewat laga sengit tiga game dengan skor 18-21, 21-11, 23-21.
Pada game pertama, pasangan rangking delapan dunia ini mengaku bermain di bawah tekanan. Thygesen/Fruergaard bermain agresif dan terus menghujankan smash ke area pertahanan Greysia/Apriyani.
Keadaan sangat menegangkan saat di game ketiga, Thygesen/Fruergaard berhasil mengamankan match point terlebih dahulu. Namun Greysia/Apriyani terus berusaha menahan laju lawan dan akhirnya membalikkan keadaan.
“Puji Tuhan bisa menang, sejujurnya kami lelah sekali, pusing kepalanya. Memang itu yang kami rasakan. Mixed feeling, kami bisa menang pertama kali di Istora, dari awal kami tidak memikirkan hasulnya, tapi mau perbaiki performance kami terus sampai lulus,” kata Greysia.
“Alhamdulillah dengan hasil hari ini, kami tidak menyangka. Kami berkaca dengan hasil tahun lalu, kami terpuruk banget. Bagaimana caranya kami bisa keluar dari masalah kami, bagaimana caranya kami mau juara, mau maju. Alhamdulillah di rumah sendiri kami bisa menunjukkan performance terbaik kami,” ujar Apriyani sambil menahan tangisnya.
Sementara pada nomor ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon meraih gelar juara di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 usai mengalahkan senior mereka, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, lewat permainan straight game, 21-15, 21-16.
Ini merupakan kemenangan kesebelas bagi Kevin/Marcus atas Hendra/Ahsan, dari tiga belas pertemuan.
“Dari awal kami langsung menekan, di game kedua mereka mencoba bangkit. Mereka banyak pengalaman, kalau kami hilang fokus sedikit saja bisa berbahaya,” kata Kevin.
“Di game kedua, lawan berubah cara mainnya, mereka banyak defense. Kami banyak buang poin di bagian ini,” ungkap Marcus.
Sementara itu, Hendra/Ahsan mengatakan bahwa Kevin/Marcus memang menjadi lawan yang sulit untuk dikalahkan, karena kekuatan mereka cukup komplit. Dari kecepatan dan kekuatan pun, Kevin/Marcus lebih unggul.
“Mereka memang main bagus, dari game pertama kami sudah leading, tapi mereka antisipasi balik dan mereka bisa menang. Kami sudah berusaha ubah pola main tapi mungkin di beberapa poin masih terburu-buru,” ujar Hendra.
“Sebetulnya sudah ubah strategi juga, bukannya kalah dan diam saja. Kami juga belajar dari lawan-lawan yang pernah mengalahkan Kevin/Marcus. Tapi di lapangannya kan beda, nanti akan kami coba lagi,” tutur Ahsan, seperti dilansir badmintonindonesia.org.
Berikut foto-foto pertandingan kedua pasangan Indonesia tersebut, yang diabadikan oleh fotografer Lontar, Dumaz Artadi.