Lontar.id – Dampak dari pandemi Covid-19 sangat terasa di kawasan Malioboro sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Yogyakarta. Kawasan yang biasanya tidak pernah sunyi itu berubah drastis. Di sepanjang jalan dan trotoar, hanya segelintir orang yang terlihat.
Belasan bahkan puluhan toko yang berjejer di pinggir jalan kawasan Malioboro tertutup. Pedagang kaki lima yang setiap harinya berjualan di depan toko pun tinggal beberapa orang saja yang menjual pada sore ini, Jumat (3/4/2020).
Pada hari-hari biasa, jangankan untuk memandang 10 meter ke depan, untuk bisa berjalan pun terkadang cukup sulit akibat banyaknya pengunjung. Tapi, saat ini, mata bisa lebih leluasa memandang, bahkan sampai di ujung jalan.
Kursi-kursi kayu yang disediakan oleh pemerintah setempat, biasanya tidak pernah kosong. Namun kini, tak banyak lagi pasangan kekasih yang duduk dan bercengkrama di situ. Tak ada pengamen yang melantunkan lagu diiringi genjrengan gitar.
Malioboro benar-benar sunyi, pengunjung bisa bebas memilih tempat untuk duduk, pun meluruskan kaki. Tak ada lagi wisatawan yang memotret aksi kelompok musik jalanan, atau sekadar berpose di papan nama jalan Malioboro.
Berikut foto-foto situasi kawasan Malioboro, Yogyakarta, yang diabadikan oleh jurnalis Lontar, Kurniawan.